SuaraJakarta.id - Bulan Ramadhan selalu diikuti kemunculan makanan dan buah khas yang dijajakan untuk takjil berbuka puasa. Salah satunya timun suri.
Yap, timun suri seolah menjadi buah khas Ramadhan karena selalu ramai dijajakan setiap puasa Ramadhan tiba.
Rasa daging buahnya yang legit, cocok dijadikan campuran untuk minuman berbuka puasa.
Tapi pada Ramadhan kali ini, pedagang timun suri merasa kurang beruntung. Lantaran penjualannya di awal-awal Ramadhan berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pembagian 300 Takjil Drive Thru di Tangsel, Ludes Dalam Hitungan Menit
Hal itu diceritakan oleh Badrussalam, salah satu pedagang timun suri di Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Menurutnya, ada dua hal yang memicu penjualan timun suri pada puasa kali ini anjlok. Yakni pandemi Covid-19 dan curah hujan yang tinggi sejak awal puasa.
Sejak awal puasa Selasa (13/4/2021), diketahui intensitas hujan di Tangsel cukup tinggi. Sehingga tak banyak pembeli yang mampir ke lapak timun suri miliknya.
"Hari pertama puasa kan hujan, sore-sore. Pembelinya kurang. Ditambah emang lagi Covid juga. Sepi parah, hujan terus," katanya ditemui SuaraJakarta.id di lapaknya di Jalan Raya Serpong, Tangsel.
Tak hanya memengaruhi pembeli, hujan deras juga mengakibatkan timun suri yang dia jual cepat membusuk.
Baca Juga: Dibalik Megahnya Masjid Agung Al-Jihad Ciputat, Pernah Jadi Penjara Belanda
Alhasil, banyak timun suri yang akhirnya dia buang lantaran membusuk sebelum laku terjual.
"Banyak yang kebuang. Sudah nggak bagus dipisahin ke keranjang, ada yang dimasukkin ke dalam karung juga. Buat bukti ke bos kalau ada yang nggak layak jual," ungkapnya.
Pria 31 tahun itu menjual timun suri dengan harga beragam sesuai ukuran. Mulai dari Rp 10 ribu untuk ukuran sedang hingga Rp20 ribu untuk ukuran paling besar.
Dia jual bukan per kilogram melainkan per buah. Jika ukurannya lebih kecil, dia jual Rp 15 ribu dua buah.
Untuk menyiasati kerugian, Badrussalam berharap keuntungan dari timun suri yang berukuran besar. Dia pun hanya menjual milik bosnya, bukan menjadi pemilik timun suri.
Hal itu agar dirinya tetap aman tak menanggung rugi. Ditambah, lapak miliknya hanya gubuk dari terpal. Tanpa dinding kanan-kiri. Sehingga ketika hujan deras sebagian timun surinya ikut kehujanan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dinilai Berbahaya, Eks Pegawai KPK Bongkar Dosa-dosa Lili Pintauli usai jadi Stafsus Walkot Tangsel
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Nah Lho! Nangis Layaknya Anak Kecil, Kabid DLH Tangsel Mewek usai Ditahan Kasus Korupsi Sampah
-
Polres Tangsel Tangguhkan Penahanan Ibu Yani Usai Dua Anaknya Jual Ginjal di Bundaran HI
-
Lagi Hits! 5 Tempat Bukber di Tangsel dengan Suasana Instagramable
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Promo Hypermart Spesial Idul Adha Sampai 9 Juni 2025, Detergen Turun Harga
-
5 Rekomendasi Primer Untuk Kulit Kering Dan Membuat Tampilan Make Up Lebih Tahan Lama
-
Akhir Pekan Makin Cuan! Segera Klaim 5 Link Saldo DANA Kaget yang Sudah Tersedia
-
Rekomendasi 5 Merek Granit Lantai Premium, Diakui Awet Dan Punya Warna yang Bagus
-
Desain Rumah Tropis: Rekomendasi Hunian Nyaman dan Hemat Energi untuk Iklim Indonesia