"Karena kan aku butuh uang buat sekolah, buat beli kuota, buat bantu ibu juga," ujar remaja berusia 15 tahun tersebut.
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini menceritakan jika sang ayah, Tarna, dan ibunya Tini, hanya bekerja sebagai kuli cuci. Terkadang Tarna juga bekerja sebagai kuli panggul.
"Orang tua kerjanya cuci-cuci. Kadang papah bantuin naik-naikin barang," jelasnya.
Angga dan keluarga tinggal di sebuah kontrakan di Serpong Tangsel. Namun ia tak tahu alamat pastinya ia tinggal. Sebab, ia baru sebulan berada di Tangsel.
"Aku nggak tahu sih, soalnya ke sini dianterin. Tinggalnya di kontrakan, di kampung di sana. Serpong, iya Serpong," katanya mengiyakan usai disebutkan oleh SuaraJakarta.id.
Sehari-hari, Angga mengaku jika beruntung ada 10-11 kantong telur yang bisa terjual. Terkadang, ada pembeli yang baik hati memberikan uang lebih untuk dirinya.
Namun tak jarang telur ayam kampung yang dia jual ada yang pecah saat mengejar pengunjung. Akibatnya, dia harus menggantinya dengan uang lebihan yang diberikan oleh pembeli.
"Biasanya kejual 10-11 kantong. Uangnya langsung dikasihin ke orangtua aja, biar nggak boros. Jualannya susah sih, kadang ada telur yang pecah, tiga butir dan harus diganti pakai uang yang dikasih pembeli. Kadang dikasih Rp 10 ribu, Rp 20 ribu," papar Angga yang tiba-tiba sedih dan menyeka air mata.
Angga seorang diri menjajakan telur ayam kampung. Kedua kakaknya sibuk di rumah mengerjakan tugas kuliah.
Baca Juga: Bunga Zainal Murka, Gegara Sekolah Online Mata Anaknya Bengkak dan Berair
"Kakak sih biasanya diam di rumah, soalnya banyak tugas," tutupnya sambil mengusap air mata.
Khawatir semakin bertambah sedih, SuaraJakarta.id pun menyudahi obrolan tersebut. Dengan mata berkaca-kaca, Angga kembali mencegat pengunjung menawari telur ayam kampung dagangannya.
Pantauan di lokasi, meski kondisi restoran cukup ramai, sayangnya belum ada yang tertarik membeli telur ayam kampung milik Angga.
Tak surut semangat, Angga tetap berdiri di depan pintu masuk menghadap ke dalam restoran. Menunggu pengunjung yang keluar dan berulang menawari hingga dagangan telur ayam kampungnya laku.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
5 Fakta Erika Richardo, Kreator Lukis yang Bikin Sekolah-Sekolah di Daerah Terpencil
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Arie Untung Miris Lihat Kasus Perundungan Anak, Singgung soal Mafia Pendidikan Jual Agama
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mahfud MD: Soeharto Memenuhi Syarat Pahlawan Nasional, Tapi...
-
Atap Lapangan Padel & Tenis di Jakarta Ambruk Diterjang Angin Kencang
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis