Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Yosea Arga Pramudita
Senin, 03 Mei 2021 | 14:10 WIB
Ilustrasi--Petugas Terminal Pulogebang, Jakarta Timur memeriksa kelengkapan persyaratan penumpang yang akan berangkat menuju luar Jakarta. [ANTARA/Andi Firdaus]

SuaraJakarta.id - Firman (37) sudah memegang tiket bus untuk bertolak ke kampung halamannya di Lampung. Sejak pukul 11.00 WIB, dia telah berada di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai montir bengkel motor di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur jauh-jauh hari telah meminta izin pada bosnya untuk pulang kampung. Setiap momen lebaran, biasa digunakan Firman untuk nyekar ke makam ibunya.

"Saya rencannya mau mudik ke Lampung nih. Kan mau lebaran, jadi saya mau nyekar ke makam ibu saya. Sebenarnya sih saya tidak mau mudik, karena mau nyekar jadi saya sempetin lah," kata Firman saat ditemui Suara.com di lokasi, Senin (3/5/2021).

Firman sengaja berangkat mudik hari ini sebelum larangan mudik lebaran berlaku pada 6 Mei mendatang. Kendati demikian, ia mengaku was-was dengan resiko Covid-19 saat ini. Karena itu ia menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik itu sebelum berangkat maupun saat berada di kampung halaman nanti.

Baca Juga: Curhatan Pilu Sopir Usai Larangan Mudik: Anak dan Istri Kami Kelaparan

"Kalau ngomongin covid, saya takut. Makanya saya hati-hati juga. Contohnya selalu maskeran dan menerapkan protokol lah," ujarnya.

Alasan yang sama juga diutarakan oleh pemukil lainnya, Broto (40). Bapak satu anak ini mudik ke Purbalingga, Jawa Tengah.

Broto memilih berangkat hari ini sebelum larangan mudik lebaran diberlakukan pemerintah. Meski harga tiket bus dari sejumlah Perusahaan Otobus (PO) Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di terminal ini naik hampir 50 persen, rindu dengan sanak saudara di kampung halaman tak bisa dia kalahkan.

"Ya lumayan, benar tadi sih ada kenaikan memang jadi double kita bayar. Tapi tidak papa asal saya sama keluarga juga bisa pulang ke kampung. Lebaran kemarin sama sekali tidak pulang soalnya," beber Broto.

Rindu kampung halaman juga menyasar Bowo (39), pria yang hendak mudik ke Wonogiri, Jawa Tengah. Tahun kemarin, dia terpaksa merayakan lebaran di Ibu Kota.

Baca Juga: Wamenag: Orang yang Tak Mudik Lebaran Sama dengan Berjihad

Pada momen kali ini, sebelum larangan mudik benar-benar berlaku, Bowo bersama istrinya memilih melakukan perjalanan pada hari ini. Sejumlah persyaratan mudik sudah dia penuhi, salah satunya membawa hasil tes swab Covid-19.

"Saya sama istri mau ke Wonogiri nih. Soalnya tahun kemarin sudah ndak mudik. Makanya sebelum tanggal 6 Mei saya memilih untuk berangkat. Semalam saya juga sudah swab," tutur Bowo.

Diketahui, Sejumlah PO AKAP yang berada di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur telah menaikkan harga tiket bus. Adanya kenaikan harga tiket ini menyusul semakin dekatnya larangan mudik lebaran yang telah ditetapkan oleh pemerintau terhitung mulai tanggal 6 Mei mendatang.

Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang, Bernard Pasaribu membenarkan adanya kenaikan harga tiket tersebut. Menurut dia, kenaikan harga mencapai 50 persen dari harga normal.

"Iya benar ada kenaikan harga tiket dari PO Bus AKAP. Kisaran 50 persen-an kurang lebih. Kenaikan harga tiket merata hampir semua PO per-1 Mei," kata Bernard saat dikonfirmasi, Senin (3/5).

Bernard turut memberikan data terkait jumlah jumlah keberangkatan dan kedatangan bus yang ada di Terminal Terpadu Pulo Gebang per-tanggal 2 Mei 2021 kemarin. Sejak pukul 00.00 Wib sampai pukul 23.59 WIB, tercatat ada 203 bus dan 1.693 penumpang yang berangkat dari terminal ini.

"Kebanyakan penumpang menuju Sumatera dan sebagaian Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sebelumnya pihaknya hanya membuka terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. Namun kali ini Terminal Kalideres, Jakarta Barat juga boleh beroperasi untuk layanan AKAP.

"Iya yang dibuka hanya Terminal Pulo Gebang dan Kalideres," ujar Syafrin saat dikonfirmasi, Rabu (28/4).

Lalu untuk terminal lainnya yang biasanya melayani AKAP seperti di terminal Kampung Rambutan dan Tanjunh Priok akan ditiadakan selama masa larangan mudik. Kebijakan penambahan terminal untuk beroperasi ini disebutnya berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Perhubungan.

"Pergerakan untuk ke wilayah barat itu juga perlu difasilitasi, sehingga letak terminal yang ideal ada di Kalideres. Kemudian, di sisi timur Jakarta ada di Pulo Gebang," jelasnya.

Kendati demikian, Syafrin meminta agar masyarakat yang ingin bepergian ke luar kota menggunakan bus harus menunjukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Jika tak memilkinya, maka otomatis tak biasa keluar dari Jabodetabek.

Load More