Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 08 Mei 2021 | 17:15 WIB
Ilustrasi bentrokan.

Karena bertepatan dengan pandemi Covid-19, Tiga Pilar Kelurahan Pejaten Timur, pimpinan Lurah Pejaten Timur, M Rosid mendatangi lokasi, meminta acara itu tidak dilaksanakan.

Usai memastikan bazaar tidak dilaksanakan, Tim Tiga Pilar Pejaten Timur lantas singgah ke Sekretariat FBR.

Saat itu ada seorang anggota Forkabi yang melihat Tim Tiga Pilar berada di tempat tersebut, dan mengira FBR yang melapor agar bazaar itu dibatalkan.

“Timbul pemikiran orang FBR yang menyuruh atau lapor soal bazar tersebut. Jadilah orang itu ngamuk di depan sekretariat FBR tersebut,” jelas Bambang.

Baca Juga: Polisi: Bentrok Oknum FBR dan Forkabi di Pejaten Timur karena Salah Paham

Saat mengamuk oknum itu merusak bendara dan spanduk milik FBR, sehingga memicu kemarahan para anggota ormas. Berselang beberapa jam peristiwa bentrok pun pecah.

Beruntung Polsek Pasar Minggu bergerak cepat. Bentrok berhasil dikendalikan setelah adanya tembakan peringatan sebanyak dua kali. Tidak korban luka ataupun korban jiwa dalam peristiwa ini.

Seperti pemberitaan sebelumnya, kericuhan antar kelompok terjadi di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (7/5/2021) malam.

Berdasarkan video dan keterangan yang diunggah akun Instagram @merekamjakarta, bentrokan diduga terjadi antar organisasi masyarakat.

“Bentrokan antar kelompok diduga ormas pecah di Pejaten Timur, Pasar Minggu, terlihat sejumlah orang bawa senjata tajam,” tulis akun @merekamjakarta yang dikutip pada Sabtu (8/5/2021).

Baca Juga: Bentrok FBR Vs Forkabi di Pejaten Timur: karena Satu Orang Rusak Bendera

Dalam video yang diunggah terlihat sejumlah orang berlari membawa senjata tajam mirip golok dan tongkat. Mereka berusaha mengejar kelompok lain. Tampak juga ada aksi saling lempar.

Load More