SuaraJakarta.id - Jelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, jasa penukaran uang bermunculan di Kota Tangeran Selatan, mulai dari Jalan Raya Serpong Muncul hingga Jalan Raya Puspitek Setu.
Sejumlah 'calo' menyebut 'dagangannya' laris manis menjelang hari H Lebaran. Uang yang mereka jajakan antara lain pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu.
Salah satu 'calo' penukaran uang pinggri jalan itu adalah Mesri Aritonang. Dia buka lapak di samping kiri kantor DPRD Kota Tangerang Selatan di Jalan Puspitek nomor 1, Kecamatan Setu.
Kepada SuaraJakarta.id Mesri mengaku, sudah tiga hari dia buka lapak jasa penukaran uang baru di Tangsel.
Sebelumnya, dia buka lapak di Cengkareng. Dia kemudian memilih ekspansi ke Tangsel karena dinilai masih potensial.
"Di sini sudah tiga hari, sebelumnya di Cengkareng. Karena di sana sudah ramai, jadi pindah ke sini yang masih sepi jasa penukaran uang buat lebaran," katanya ditemui, Minggu (9/5/2021).
Mesri menerangkan, sistem penukaran uangnya yakni setiap penukaran Rp100 ribu dengan pecahan berarapun akan dikenakan pemotongan Rp10 ribu.
"Setiap penukaran jumlahnya Rp100 ribu berarti bayarnya Rp110 ribu. Kalau cuma bayar Rp100 ribu, jadi cuma dapat Rp90 ribu aja," terangnya.
Menurutnya, sejak tiga hari buka lapak di Setu, Tangsel, pembeli yang datang cukup banyak. Dalam sehari, dia bisa mendapatkan penukaran uang lebaran hingga Rp20 juta lebih.
Baca Juga: Resep Kue Lidah Kucing Susu dan Cokelat Super Renyah
Uang yang dia tukarkan itu merupakan milik bosnya asal Cengkareng. Upahnya, dia dapat 5 persen dari hasil perharinya.
"Kalau kemarin kami kan berdua, sehari dapat Rp43 juta dari pagi jam 8 sampai magrib. Kita punya bos bawa berapa aja nggak dipatok. Upahnya 5 persen," papar Mesri.
Perempuan 37 tahun itu mengaku, sudah rutin setiap tahun dirinya membuka jasa penukaran uang menjelang Lebaran.
Meski tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, omset yang dihasilkan disebutnya tak terlalu berbeda dengan momen Lebaran dalam situasi normal.
"Kalau ramai ya tetap ramai, nggak ada bedanya sama situasi normal. Cuma yang beda paling kalau pandemi pecahan rupiah yang paling laris itu Rp2 ribu dan Rp5 ribuan. Kalau dulu itu pecahan Rp10 ribu dan Rp20 ribu," bebernya.
Mesri cuma menjajakan jasa penukaran uang dengan membuka lapang sederhana. Dia cuma menyediakan kursi untuk memajang pecahan uang baru mulai Rp2 ribu hingga Rp20 ribu.
Berita Terkait
-
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumut Tetapkan Idul Fitri 12 Mei 2021
-
Ini Isi Bingkisan Lebaran Karyawan Rans Entertainment, Ada iPhone 12!
-
Kemenag Rencanakan Sidang Isbat Penetapan Lebaran 2021, Besok
-
Pola Makan Kacau Lagi, Waspada Kesehatan Memburuk Setelah Lebaran
-
Soal Larangan Mudik, Kemenhub Klaim Mobilitas Warga Turun 61 Persen
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Mobil Kecil Bekas Paling Irit BBM, Cocok untuk Anak Kuliah dan Pekerja UMR
-
5 Keunggulan Bank Digital untuk Atur Keuangan Tanpa Ribet bagi Anak Muda
-
BGN Tegaskan Mitra dan Kepala SPPG Harus Rukun agar Program Makan Bergizi Gratis Tak Mandek
-
8 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 80 Juta untuk Pemula yang Ingin Nyaman Hadapi Macet
-
Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025: Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga