Scroll untuk membaca artikel
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah
Sabtu, 15 Mei 2021 | 21:05 WIB
Ilustrasi kesehatan reproduksi perempuan, vagina.

SuaraJakarta.id - Pernahkah Anda merasa waswas saat melihat munculnya benjolan atau bintil di sekitar miss v? Apakah kondisi tersebut berbagai bagi kesehatan organ intim Anda?

Dokter kulit di Yale Medicine, Alicia Little, MD, PhD, mengungkapkan, pertumbuhan kulit seperti keratorsis seboroik atau benjolan akibat pertumbuhan rambut serta kista, umumnya tak butuh pengobatan, kecuali jika menyebabkan iritasi atau terinfeksi.

Besar kemungkinan bagi wanita untuk menemukan benjolan atau bintil di labia majora atau lipatan luar vulva serta gundukan kemaluan mereka. 

Supaya lebih jelas, berikut sejumlah penyebab umum benjolan di atau sekitar vagina, seperti ddilansir dari Insider:

Baca Juga: 3 Tanda Vagina Sehat dan Kapan Waktunya Harus Diperiksakan

Ilustrasi vagina, organ intim perempuan. [Shutterstock]

Skin tag

Skin tag adalah daging tumbuh di permukaan kulit, berukuran kecil dan tak berbahaya. Penyebabnya belum diketahui pasti. Meski begitu, para ahli menduga kondisi ini diakibatkan oleh gesekan kulit.

Fordyce spots

Fordyce spost atau bintik-bintik kecil berwarna putih umumnya terdapat di sekitar labia dan itu merupakan kelenjar minyak yang membesar di kulit. Bintik-bintik ini tidak berbahaya dan disebut terjadi pada 70 hingga 80 persen orang dewasa.

Kista vagina atau vulva

Baca Juga: Hati-Hati, IMS Juga Bisa Menular melalui Ciuman

Benjolan kecil dan keras yang disebut kista bisa terbentuk di vulva atau dinding vagina. Kondisi ini bisa terjadi saat udara, nanah atau cairan menumpuk sehingga menyebabkan pembengkakan.

Kista vagina (seperti kista inklusi atau kista Gartner) dan kista vulva (seperti kista sebaceous atau kista epidermoid) umumnya tak menimbulkan rasa sakit dan bisa hilang tanpa pengobatan. Hanya saja jika terinfeksi, tentu perlu diperiksakan segera.

Kutil kelamin

Benjolan lain pada miss v yang perlu diwaspadai adalah kutil kelamin. Bentuknya seperti kumpulan bintil-bintil kecil berwarna kulit di vagina, vulva, atau sekitar anus. Ini merupakan infeksi menular seksual umum yang disebabkan human papillomavirus (HPV).

Gejalanya bisa berupa gatal dan panas. Obat yang tersedia sekarang hanya untuk mengatasi gejalanya, bukan virus yang menginfeksi tubuh.

Oleh karena itu, para remaja dan wanita muda dianjurkan untuk vaksin HPV guna mencegah kanker dan kutil.

Rambut tumbuh ke dalam

Mencabut, waxing, dan mencukur rambut kemaluan bisa menyebabkan rambuh tumbuh ke dalam kulit, bukan ke permukaan sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut bakal menimbulkan benjolan kecil yang gatal, nyeri, gelap, atau berisi nanah.

Seiring berjalan waktu, biasanya benjolan kecil ini bisa hilang dengan sendirinya. Namun, kondisi ini juga bisa diobati dengan cara mengoleskan salep atau kopres hangat beberapa kali sehari.

Load More