SuaraJakarta.id - Pernahkah Anda merasa waswas saat melihat munculnya benjolan atau bintil di sekitar miss v? Apakah kondisi tersebut berbagai bagi kesehatan organ intim Anda?
Dokter kulit di Yale Medicine, Alicia Little, MD, PhD, mengungkapkan, pertumbuhan kulit seperti keratorsis seboroik atau benjolan akibat pertumbuhan rambut serta kista, umumnya tak butuh pengobatan, kecuali jika menyebabkan iritasi atau terinfeksi.
Besar kemungkinan bagi wanita untuk menemukan benjolan atau bintil di labia majora atau lipatan luar vulva serta gundukan kemaluan mereka.
Supaya lebih jelas, berikut sejumlah penyebab umum benjolan di atau sekitar vagina, seperti ddilansir dari Insider:
Skin tag
Skin tag adalah daging tumbuh di permukaan kulit, berukuran kecil dan tak berbahaya. Penyebabnya belum diketahui pasti. Meski begitu, para ahli menduga kondisi ini diakibatkan oleh gesekan kulit.
Fordyce spots
Fordyce spost atau bintik-bintik kecil berwarna putih umumnya terdapat di sekitar labia dan itu merupakan kelenjar minyak yang membesar di kulit. Bintik-bintik ini tidak berbahaya dan disebut terjadi pada 70 hingga 80 persen orang dewasa.
Kista vagina atau vulva
Baca Juga: 3 Tanda Vagina Sehat dan Kapan Waktunya Harus Diperiksakan
Benjolan kecil dan keras yang disebut kista bisa terbentuk di vulva atau dinding vagina. Kondisi ini bisa terjadi saat udara, nanah atau cairan menumpuk sehingga menyebabkan pembengkakan.
Kista vagina (seperti kista inklusi atau kista Gartner) dan kista vulva (seperti kista sebaceous atau kista epidermoid) umumnya tak menimbulkan rasa sakit dan bisa hilang tanpa pengobatan. Hanya saja jika terinfeksi, tentu perlu diperiksakan segera.
Kutil kelamin
Benjolan lain pada miss v yang perlu diwaspadai adalah kutil kelamin. Bentuknya seperti kumpulan bintil-bintil kecil berwarna kulit di vagina, vulva, atau sekitar anus. Ini merupakan infeksi menular seksual umum yang disebabkan human papillomavirus (HPV).
Gejalanya bisa berupa gatal dan panas. Obat yang tersedia sekarang hanya untuk mengatasi gejalanya, bukan virus yang menginfeksi tubuh.
Oleh karena itu, para remaja dan wanita muda dianjurkan untuk vaksin HPV guna mencegah kanker dan kutil.
Rambut tumbuh ke dalam
Mencabut, waxing, dan mencukur rambut kemaluan bisa menyebabkan rambuh tumbuh ke dalam kulit, bukan ke permukaan sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut bakal menimbulkan benjolan kecil yang gatal, nyeri, gelap, atau berisi nanah.
Seiring berjalan waktu, biasanya benjolan kecil ini bisa hilang dengan sendirinya. Namun, kondisi ini juga bisa diobati dengan cara mengoleskan salep atau kopres hangat beberapa kali sehari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
PANI Siapkan Rp16,1 Triliun Borong 44,1 Persen Saham CBDK
-
Rujuk Demi Negara? Kronologi Lengkap Drama Arhan Zize yang Selalu Muncul Pas Lagi Ada Isu Panas
-
Warga Malaysia Ikut Demo, Upin Ipin Sampai Bikin Postingan Khusus Buat Indonesia!
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Pendidikan Abigail Limuria: Aktivis Muda yang Viral Usai Bongkar Fakta Demo Indonesia di Al Jazeera
Terkini
-
Jangan Sampai Kehabisan, Link DANA Kaget Terbaru untuk Tambahan Uang Jajan
-
5 Link DANA KAGET Hari Ini Dengan Total Saldo Gratis Rp 239 Ribu, Segera Klaim
-
Sewa Kios Pedagang Blok M Naik? Ini Kata Koperasi
-
Bupati Kediri Temui Tersangka Aksi Kericuhan dan Penjarahan: Pesannya Tegas
-
Polisi Tangkap Penjarah Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani