SuaraJakarta.id - Habib Saggaf bin Muhammad Al Jufri mengajak umat Islam di Indonesia untuk tak mengikuti aliran yang selalu mengkafirkan seolah hanya kelompoknya lah yang paling benar.
Ketua Utama Alkhairaat itu juga mengingatkan agar umat muslim di Tanah Air mewaspadai upaya memecah belah persatuan antar umat beragama dan yang dilakukan kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan agama tertentu.
Sebab itu, kata Habib Saggaf Al Jufri, bersatu agar patuh dengan pemerintah, utamanya ulama, menjadi kunci agar tidak terprovokasi dengan hasutan kelompok-kelompok tersebut.
Hal itu disampaikan Habib Saggaf Al Jufri amanatnya dalam Haul Pendiri Alkhairaat ke 53 almarhum Habib Sayyid Idrus bin Salim Aldjufri atau Guru Tua secara virtual di Kota Palu, Minggu (23/5/2021) malam.
Baca Juga: Geger Aliran Sesat Rambut Merah di Cianjur, Sholatnya Cukup Niat
"Persatu dan kesatuan kita pegang utuh dan jangan ikut-ikutan aliran yang selalu mengkafirkan seolah-olah hanya mereka yang benar," ujarnya dikutip dari Antara.
Terlebih kelompok-kelompok yang menghasut dan mengajak umat Islam untuk berperang melawan pemerintahan yang sah yang dipilih berdasarkan konstitusi dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Kita tidak boleh melawan dan memusuhi pemerintahan yang sah yang dipilih oleh rakyat. Tidak boleh kita mengangkat senjata untuk melawan pemerintah. Itu tidak dibenarkan," ujarnya.
Habib Saggaf Al Jufri juga mengajak seluruh umat Islam di Indonesia, termasuk di Sulteng, agar senantiasa berpegang teguh dengan ajaran yang di bawa oleh Guru Tua yang berlandaskan Al Quran dan Hadis agar tidak tersesat dan terhasut dengan kelompok-kelompok pemecah belah dan adu domba.
Selain itu Habib Saggaf menyatakan madrasah dan pondok pesantren (ponpes) merupakan sarana pendidikan dan tempat untuk memperbaiki orang-orang yang rusak.
Baca Juga: Ucapkan Syahadat, Sembilan Aliran Sesat Rambut Merah Bertaubat
Baik orang-orang yang rusak akhlak perilakunya, juga orang-orang yang kurang bahkan sama sekali tidak mengenyam pendidikan formal maupun non formal sehingga tidak mendapat ilmu pengetahuan.
"Madrasah atau ponpes itu macam (seperti) tempat-tempat untuk memperbaiki segala sesuatu. Nah, begitu juga madrasah dan Ponpes Alkhairaat. Selain diajarkan dan diberikan ilmu pengetahuan, juga akhlak mereka diperbaiki," ucapnya.
Berita Terkait
-
Investor Asing Tarik Dana Rp7,5 Triliun dari RI Selama Minggu Ketiga November 2024
-
Ada Pengajian Taubat Nasuha hingga Sufi Muda, Kejagung Identifikasi Aliran Berbahaya Jelang Pilkada
-
LAA Gangguan di Antara Stasiun Cakung-Bekasi, Perjalanan KA Belum Dapat Dilalui
-
Investor Asing Bawa Kabur Uangnya Rp10,23 Triliun dari RI pada Pekan Ini
-
Dana Asing Rp6,63 Triliun Kabur dari RI di Minggu Keempat Oktober
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
Pilkada Serentak, Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap pada 27 November 2024
-
Pasangan Dharma - Kun Wardana akan Salurkan Hak Pilih di Jakarta Selatan
-
Mau Umroh Lancar dan Nyaman? Bawa Perlengkapan Ini, Ya!
-
Persija Kembali Gagal Mainkan Laga Kandang di Jakarta, Bakal Jamu Persik Kediri di Pakasansari
-
Pramono Anung dan Keluarga akan Mencoblos di TPS 046 Cipete Selatan