SuaraJakarta.id - Sejarah habib masuk Jakarta. Habib atau keturunan Nabi Muhammad menjadi bagian dari penduduk Jakarta yang sangat dihormati dan mempunyai banyak massa.
Perkembangan habib di Jakarta tak terlepas dari sejarah habib masuk Jakarta atau Indonesia dengan jalan damai.
Habib ditujukan sebagai gelar kehormatan yang ditujukan kepada para keturunan Nabi Muhammad.
Menurut Tiar, pengajar di Universitas Padjajaran bahwa asal mula keturunan Nabi Muhammad di Indonesia diawali oleh migrasi keturunan cucu Nabi, yaitu Husein dari kawasan Hadramaut di Yaman, bernama Alawi.
Keturunan nabi dari jalur ini disebut Alawiyin, yang biasanya disebut sebagai Habib, dengan gelar resmi Sayyid atau untuk perempuan adalah Sayyidah.
Tentang masukknya ke Indonesia, Azyumardi Azra berpendapat bahwa masukknya Habib ke Indonesia diduga berawal dari penyiaran dakwah damai Alawiyin serta pendekatan inklusif terhadap kepercayaan dan budaya lokal oleh para Habib pedagang dari Hadramaut.
Sedikit demi sedikit digeser, sehingga tidak terjadi peperangan termasuk kepasa para kesultanan.
Tersebarlah Islam di Nusantara tanpa pertumpahan darah. Dengan perkembangan ini keturunan keturunan berasimilasi dengan penduduk setempat.
Di Indonesia kalangan Alawiyin mendirikan organisasi bernama Rabithah Alawiyah yang tugasnya mencatat nasab atau silsilah keturunan Nabi.
Baca Juga: Tak Terima Rizieq Divonis 8 Bulan Bui dan Denda Rp20 Juta, Jaksa Ajukan Banding
Organisasi ini telah berdiri sejak 1928, yang saat ini berada dibawah kepengurusan Habib Zein bin Umar bin Smith. Tujuan awal perkumpulan ini adalah berusaha untuk memajkan bangsa Arab Hadrami, menguatkan tali persaudaraan antara golongan sayyid dan orang arab Hadrami lainnya, mendidik piatu, dan beberapa poin penting lainnya.
Untuk mewujudkan tujuan tujuan tersebut, dibangun sekolah sekolah meskipun diketahui golongan Sayyid telah memiliki sekolah yaitu Jamiet Kheir, dan melihat tidak ada halangan untuk membangun sekolah-sekolah lainnya meskipun masih dalam wacana.
Kabar pendirian ini terdengar hingga ke Hadramaut, kemudian mendapatkan respon positif disana.
Hal tersebut dimuat di koran Hadramaut edisi 131 tanggal 23 Jumada Al-khirah 1346 Hijriah atau 17 Desember 1927 M. Dan baru disahkan pemerintah Hindia Belanda tanggal 27 Desember 1928 M di depan wakil notaris A.H. van Ophuijsen.
Sumber: Ganaislamika.com, VOA, Rabithahalawiyah.id.
Tag
Berita Terkait
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Suami Sebut Ngidam Tipu Daya Setan, Kartika Putri Beri Klarifikasi
-
Kartika Putri Bela Habib Usman yang Sebut Ngidam Sebagai Tipu Daya Setan
-
Eko Patrio Dihujat dan Dinonaktifkan, Habib Mahdi Pasang Badan dengan 'Pelukan' Dakwah
-
Ngidam dalam Pandangan Islam, Benarkah Tipu Daya Setan seperti Disebut Suami Kartika Putri?
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Cara Pre Order iPhone 17 di Blibli, Panduan Lengkap Pemesanan Awal dengan Harga Resmi
-
Deolipa Yumara: Sikap Nikita Mirzani di Sidang Bisa Pengaruhi Hukuman 40 Persen
-
Amanda Manopo & Kenny Austin Resmi Menikah di Hotel Mewah: Intip Biaya Pernikahannya
-
WAKENI Umumkan Pameran Terpadu 2026: Integrasikan Food, Logistik dan Hospitality Satu Atap
-
Peta Harta Karun 3 Link DANA Kaget, Hadiah Rp299 Ribu Menanti Pemenang