Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 03 Juni 2021 | 11:26 WIB
ILUSTRASI Film Si Pitung

Memasuki awal abad ke-20, cerita Pitung masih cukup populer kemudian hal ini di manfaatkan oleh Wong bersaudara mengangkat kisah Pitung pertama kalinya ke layar perak pada tahun 1931.

Hingga kematian Pitung pun memiliki beragam versi, salah satunya dituturkan oleh pengurus sanggar Betawi si Pitung, Bachtiar. didalam versi tersebut diceritakan tubuh Pitung yang dikuburkan secara terpisah seperti di Jembatan Lima dan Pulau Onrust, dengan tujuan badanya tidak menyatu lagi karena Pitung memiliki Ilmu rawe Rontek yang diketahui dapat menghidupkan seseorang dari kematiannya.

Diyakini makam Pitung saat ini berlokasi di sisi kanan depan gedung Telkom, Jl Palmerah Utara No.80 Kebayoran Lama, Jakarta Barat, tepatnya dibawah pohon bambu yang hanya ditandai dengan batu bata tanah di pinggirannya sebagai tanda.

Terlalu banyaknya cerita jawara Betawi ini, yang meleburkan unsur sejarah dengan mitos masyarakat menurut Bondan Kanumoyoso sejarawan Universitas Indonesia, dikutip dari tirto.id menyebut Pitung sebagai sosok yang berdiri di antara dua dimensi yaitu memori dan sejarah.

Baca Juga: Berawal Cekcok, Anggota Perguruan Silat di Solo Keroyok Pengunjung Cafe

Meskipun riwayatnya tidak selalu sama antara satu dengan yang lainnya, ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dipertentangkan, justru hal itu menjadikan Pitung semakin menarik dan Istimewa.

Sumber: Historia, Encyclopedia Jakarta, Tirto, Jakarta.go.id

Kontributor : Kiki Oktaliani

Load More