SuaraJakarta.id - Pengurus Masjid Nurul Huda, Desa Sampora, Kabupaten Tangerang, belum berencana melaporkan kasus pembobolan kotak amal di tempat mereka yang viral di media sosial, ke pihak kepolisian.
Hal itu disampaikan Husen, marbot Masjid Nurul Huda Kabupateng Tangerang, saat ditemui SuaraJakarta.id di lokasi, Kamis (3/6/2021).
Secara pribadi, Husen mengatakan, dirinya mendoakan ke depannya pelaku maling kotak amal itu mendapat rezeki yang halal dan berlimpah, menjadi orang yang kaya.
Doa itu ia panjatkan karena berharap pelaku tak mengulangi perbuatannya lagi.
Baca Juga: Bobol Kotak Amal Santri di Masjid Sampora, Marbot Doakan Maling: Semoga Kaya
"Mudah-mudahan dia jadi kaya, biar insaf nggak maling lagi. Namanya maling kan kasihan kalau kena massa, pasti babak belur. Makanya saya berharap dia insaf," ujar Husen.
Pura-Pura Salat
Aksi pembobolan kotak amal tersebut terekam kamera CCTV masjid. Sebelum beraksi, pelaku terlihat berpura-pura salat.
Kondisi masjid saat itu dalam keadaan sepi. Pelaku juga terlihat sempat memantau situasi sebelum beraksi.
Setelahnya, pelaku mengambil kotak amal yang ada di pintu masuk masjid lalu membawanya masuk ke dalam area salat khusus wanita.
Baca Juga: Oknum Anggota Brimob Polda Aceh Diduga Aniaya Bocah Pencuri Kotak Amal
Di area itu, pelaku memecahkan bagian atas yang terbuat dari kaca dan menguras isi kotak amal. Setelah berhasil, pelaku langsung kabur.
Husen mengatakan, aksi pembobolan kotak amal di Masjid Nurul Huda Tangerang terjadi pada, Rabu (2/6/2021).
Insiden itu baru diketahui setelah pihaknya curiga lantaran satu kotak amal di depan pintu masjid hilang.
"Ketahuannya sekira jam 5 pas mau ngecek kotak amal ternyata nggak ada satu. Setelah dicari-cari ternyata adanya di area salat wanita," ungkapnya.
Kotak Amal Pesantren
Husen menerangkan, kotak amal itu bukan milik Masjid Nurul Huda Tangerang.
"Kotak amal itu punya pesantren. Kaca bagian atas dibobol, hancur. Uang di dalamnya dikuras," terangnya.
"Isi kotak amalnya nggak terlalu banyak karena saat lebaran sudah dibuka. Kira-kira ada Rp 500 ribu lebih. Tapi itu juga disisain Rp 170 ribu, mungkin karena buru-buru," Husen menambahkan.
Berita Terkait
-
Apa Itu Tarian Haka? Viral Dibawakan Hana Rawhiti di Parlemen NZ
-
Rekam Jejak Hana Rawhiti, Politisi Muda Curi Perhatian Usai Menari Haka di Parlemen NZ
-
Pemain Jepang Latihan Jelang Timnas Indonesia Nyanyikan Lagu 'Tanah Airku', Jay Idzes Turun Tangan
-
Pacari Richelle Skornicki, Aliando Syarif Sempat Mengaku Capek Hidup Sendiri
-
Viral Guru Honorer Belasan Tahun Digaji Rp200 Ribu Kini Lolos Sertifikasi
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual