Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 09 Juni 2021 | 12:49 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau vakinasi massal di Indoor Stadion Sport Center, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/6/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Indoor Stadion Sport Center, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/6/2021). Vaksinasi massal ini diprioritaskan untuk kalangan lanjut usia (lansia).

Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Jokowi tiba sekira pukul 11.20 WIB. Ia didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiki, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Terlihat, Jokowi mendatangi sejumlah meja pelayanan vaksinasi. Bahkan, Jokowi sempat mengajak sejumlah peserta vaksin untuk berselfie.

Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi tersebut, Presiden Jokowi menilai bahwa vaksinasi tersebut berjalan baik.

Baca Juga: Dinkes Kota Tangerang Bolehkan Pembelajaran Tatap Muka, Asalkan...

"Siang ini saya baru saja melihat proses vaksinasi massal di Kabupaten Tangerang kurang lebih 10 ribu masyarakat umum, lansia, pra lansia, tenaga pendidik. Saya lihat manajemennya berjalan rapi dan baik di lapangan," kata Jokowi

Jokowi meminta, pelaksanaan vaksinasi massal tersebut dapat ditiru oleh provinsi dan kota/kabupaten lainnya.

"Kita ingin proses vaksinasi yang dilakukan jumlah banyak ini dilakukan juga oleh provinsi lain, kabupaten kota yang lain, sehingga kecepatan kita mengejar 700 ribu per hari untuk bulan Juli dan satu juta perhari untuk vaksinasi ini betul-betul kita kejar," pungkasnya.

Usai 30 menit memantau vaksinasi massal, Jokowi langsung pulang sambil bagi-bagi kaos dan bingkisan kepada sejumlah warga.

Sementara itu, masyarakat tampak antusias mengikuti vaksinasi massal di Kabupaten Tangerang ini. Untuk mengurai massa, petugas memasukkan massa secara bergiliran.

Baca Juga: Cara Vaksinasi COVID-19 di BRSUD Tabanan, Gratis!

Peserta perempuan didahulukan masuk, sementara peserta laki-laki diminta nunggu mengantre.

Skema pengaturan mengurai massa itu diprotes oleh peserta laki-laki yang mayoritas lansia.

Bahkan, ada satu lansia yang memaksa masuk, harus ditarik mundur kembali ke antrean.

Aksi tersebut pun memicu aksi protes para peserta laki-laki lainnya. Mereka meminta agar diatur bergiliran, tak hanya peserta perempuan tapi juga peserta laki-laki.

"Pakai dibedain segala, ini yang lansia gimana. Bikin riweuh," kata salah seorang peserta lansia, Rabu (9/6/2021).

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More