Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 10 Juni 2021 | 15:00 WIB
Laelan Saidah, salah satu calon jamaah haji di Pamulang, Kota Tangsel, menceritakan kesedihannya dua kali batal pergi haji akibat pandemi Covid-19. [[Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Mimpi beribadah haji di tanah suci Mekah kembali pupus usai pemerintah membatalkan pemberangkatan haji tahun ini. Ini jadi pembatalan kedua sejak 2020 akibat pandemi Covid-19.

Para calon jamaah haji kembali harus menelan pil pahit. Mau tidak mau, mereka harus menerima kenyataan kembali gagal beribadah haji.

Tak dipungkiri, pembatalan haji itu membuat calon jamaah kecewa. Salah satunya, Laelan Saidah.

Baca Juga: Imbas Keputusan Menteri Agama, 29.916 Calon Jemaah Haji dari Jateng Batal Berangkat

Perempuan 43 tahun itu lagi-lagi merasa kecewa lantaran kembali gagal naik haji. Semula, Saidah menolak untuk diwawancarai.

Pasalnya, dia enggan mengingat-ingat kembali sedih dan kecewanya setelah mendengar info pembatalan haji dua tahun berturut-turut.

Tetapi, setelah diyakinkan, Saidah akhirnya bersedia meluapkan kesedihannya itu.

Saidah bercerita, dia dan suaminya Isroil Marzuki sudah mendaftar haji sejak November 2012. Saat itu, dia dan suaminya mendaftar haji menggunakan dana talangan.

Kemudian dia membayar dana talangan tersebut setiap bulan. Perbulan, dia harus membayar tagihan sekira Rp 2 juta per orang.

Baca Juga: Curhat Ibu Kecewa Batal Berangkat Haji, Menunggu 10 Tahun hingga Sakit-sakitan

Uang tersebut, hasil menyisihkan dari penghasilannya sebagai admin di Yayasan Daarul Hikmah.

Tak hanya itu, Saidah dibantu dari penghasilan suaminya dan orang tuanya dalam membayar dan melunasi biaya haji tersebut. Totalnya Rp 35 juta. Dia mencicil dana haji selama 8 tahun.

"Cicilan ke bank sekira Rp 2 jutaan, pelunasannya terakhir 2019. Harusnya berangkat 2020," katanya mulai bercerita.

Sayangnya, kata Saidah, pada awal 2020 virus corona mulai mewabah. Akibatnya, pemberangkatan haji pun dibatalkan.

Pemerintah Arab Saudi menutup rapat pintu masuk agar tak memperparah penyebaran Covid-19.

Saat itu, Saidah mengaku sangat kecewa. Meski sudah pernah umroh, tapi dirinya merasa sangat sedih lantaran tak bisa mengobati kerinduan beribadah di depan Ka'bah.

Load More