SuaraJakarta.id - Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet tambah 2.000 tempat tidur pasien COVID-19. Ini sebagai upaya antisipasi peningkatan jumlah pasien.
Kesiapan untuk menambah kapasitas diputuskan manajemen RSDC WIsma Atlet Kemayoran saat menggelar rapat khusus pada hari Minggu (13/6/2021) kemarin.
"Kami menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
"RSDC Wisma Atlet Kemayoran sanggup menampung 7.937 pasien," kata Mayjen Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Baca Juga: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Sumut Jadi 1.102 Kasus
Penambahan kapasitas merespons dinamika bertambahnya jumlah pasien beberapa waktu terakhir.
Sebanyak 4.836 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 masih dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran hingga Minggu (13/6).
"Tingkat hunian mencapai 80,68 persen," ungkap Mayjen Tugas.
Penambahan kapasitas dilakukan dengan mengoptimalkan setiap unit apartemen/rusunawa di tower 4,5, 6, dan 7.
"Setiap unit kami maksimalkan daya tampungnya jadi tiga pasien, terutama pasien kategori gejala ringan. Tadinya maksimal hanya dua pasien," kata Tugas.
Baca Juga: Meninggal Karena Covid-19 Padahal Sudah Divaksinasi dan Deretan Berita Hits Lain
Sementara itu Tower 8 di Pademangan difungsikan untuk isolasi WNI yang baru tiba dari luar negeri.
Dengan penambahan kapasitas hingga 7.937 orang, manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga mengajukan tambahan 150 dokter dan 300 perawat.
Dalam konsep penanganan pasien COVID-19 itu, kata Tugas, yakni tracing, testing, dan treating.
RSDC di bagian hilir yaitu treating akan menyiapkan diri semaksimal mungkin untuk merawat pasien. Adapun tujuannya untuk melindungi masyarakat dari infeksi COVID-19 dan memutus mata rantai penularan.
Mayjen Tugas menyatakan bahwa manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah beberapa kali menghadapi situasi lonjakan pasien COVID-19, yaitu 5.080 pasien pada tanggal 27 September 2020 dan 5.036 pada tanggal 24 Januari 2021.
"Kita berharap tidak ada lonjakan pasien, tetapi kami tetap harus menyiapkan diri demi merawat pasien COVID-19 dan ketenangan masyarakat lebih luas," kata Mayjen Tugas. (Antara)
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Samsung S23 FE Memiliki Zoom 100x? Ini Dia Penjelasan Lengkap dengan Keunggulan Kamera yang Dimilikinya
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting