Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 18 Juni 2021 | 08:30 WIB
Aksi balap karung didi Jalan Slamet Riyadi Kota Solo Jawa Tengah pada Minggu (4/8/2019). [Ari Purnomo]

SuaraJakarta.id - Permainan anak Betawi asli sudah jarang ditemui di Jakarta. Padahal permainan langka ini seru.

Derasnya arus globalisasi mengubah banyak sekali aspek kehidupan dalam bermasyarakat, salah satunya melalui permainan.

Sebelum maraknya penggunaan Internet, anak-anak sepulang sekolah akan keluar mencari teman-temanya dan bermain di pekarangannya.

Saling berinteraksi satu dengan lainnya, tak hanya melatih tenggang rasa tetapi juga perkembangan sosial emosional sang anak yang hanya dapat ditemukan melalui permainan tradisional.

Baca Juga: COVID-19 di Jakarta Meroket, Anies Minta Perkantoran di Zona Merah WFH 75 persen

Berikut ini adalah permainan tradisional Betawi yang sudah hampir hilang termakan zaman,

1. Wak Wak Kung

Wak wak kung merupakan permainan yang dilakukan lebih dari dua orang, sebelum memulai permainan ini akan ditentukan salah satu yang menjadi induk ayam dan yang satunya lagi menjadi ulung (elang), dan mencari anak buahnya.

Setelah diketahui siapa yang menjadi elang dan ayam, maka anak-anak lainnya akan membentuk barisan dan memegang pundak masing-masing sambil beramai-ramai menyanyikan lagu Wak-wak Kung kemudian masuk ke dalam terowongan yang dibuat oleh kedua orang yang sedang berjaga.

Anak-anak tersebut akan bernyanyi hingga lagu tersebut selesai, anak yang berada tepat di terowongan ketika lagu telah berakhir dia akan diberikan pertanyaan "Kamu mao bulan ape bintang?" keduanya akan suit untuk mengambil anak buah yang kalah yang akan dijadikan sebagai anak ayam, sedangkan regu yang menang akan dijadikan sebagai burung elang atau ulung, Jika semua anak ayam habis tertangkap, secara bergantian induk ayam menjadi Ulung dan begitu terus jalannya permainan ini.

Baca Juga: Jadwal Musim Baru Liga 1 Dirilis, PSS Sleman vs Persija Jakarta Jadi Laga Pembuka

2. Tok Kadal

Load More