Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 22 Juni 2021 | 16:56 WIB
Kadispora Tangsel Entol Wiwi Martawijaya (kiri) usai jalani pemeriksaan di Kejari Tangerang Selatan, Selasa (22/6/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel Apendi menyayangkan aksi Kadispora Tangsel Entol Wiwi Martawijaya ancam pukul wartawan.

Apendi mengatakan bakal memberikan teguran kepada Kadispora Tangsel atas tindakan ancamannya lakukan aksi kekerasan terhadap wartawan usai menjalani pemeriksaaan di Kejaksaan Negeri Tangsel, Selasa (22/6/2021).

"Ya nanti saya coba akan tegur. Harusnya nggak gitu. Wartawan itu kan teman kita harus kita hargai juga. Harusnya dijelaskan dengan baik dan apa masalah nya. Dengan tenang, dengan sabar, ya jelaskan saja," kata Apendi.

Apendi menuturkan, sebagai pejabat negara harus memperlihatkan perilaku yang baik sesuai kode etik kepada siapapun.

Baca Juga: Kronologi Kadispora Tangsel Ancam Pukul Wartawan Usai Diperiksa Kejari

"Salah satunya adalah sabar dalam kondisi apapun. Walaupun setiap manusia itu kan beda-beda. Tergantung bagaimana kadar kesabarannya dalam menghadapi masalah," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, wartawan lokal Kabar6.com Yudi Wibowo mendapat ancaman pemukulan dari Kadispora Tangsel Entol Wiwi Martawijaya saat diwawancarai usai diperiksa soal dugaan kasus korupsi dana hibah KONI Tangsel, Selasa (22/6/2021).

Aksi ancaman kekerasan terhadap wartawan ini akibat Wiwi kesal karena merasa pemberitaan selama ini tak pernah ada konfirmasi langsung ke dirinya.

"Yang mana namanya Yudi, Yudi Babeh. Ke mari sekarang," kata Wiwi menanyakan ke sejumlah awak media.

Pertanyaan Wiwi kemudian dijawab oleh wartawan yang dimaksud.

Baca Juga: Usai Diperiksa di Kejari, Kadispora Tangsel Ancam Pukul Seorang Wartawan

"Saya pak," kata Yudi.

Usai mendengar itu, Wiwi sontak langsung mengarahkan kepalan tinju tangan kanan ke arah muka Yudi yang ada di sebelah kirinya.

"Gua sikat nih," ungkap Wiwi emosi.

Mendapat ancaman pemukulan itu, Yudi terkejut lantaran melihat aksi Kadispora Tangsel.

"Galak amat pak," timpal Yudi.

"Emang galak, emang kenapa?" balas Wiwi.

Wiwi kesal lantaran dirinya merasa selama ini tak ada konfirmasi langsung ke dirinya soal pemberitaan terkait dugaan kasus korupsi dana hibah KONI Tangsel.

Wiwi kesal lantaran dirinya merasa selama ini tak ada konfirmasi langsung ke dirinya soal pemberitaan terkait dugaan kasus korupsi dana hibah KONI Tangsel.

Tak terima mendapat perlakuan itu, Yudi pun mencoba melaporkan ke Polres Tangsel. Namun pihak Polres Tangsel justru menyarankan untuk meminta perlindungan hukum ke Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu perwira di bagian Reskrim Polres Tangerang Selatan saat menerima kedatangan sejumlah wartawan.

"Sampean bikin perlindungan hukum aja. Nanti kita mediasi dulu. Laporan itu banyak mas, perlindungan hukum juga kita terima. Tapi jangan laporan ke polisi, bikin perlindungan hukum aja," kata salah seorang polisi di salah satu ruang reskrim lantai 2 Mapolres Tangsel, Selasa (22/6/2021).

"Laporannya jangan laporan ke polisi, tapi bikin perlindungan hukum. Laporan saya terima, tapi perlindungan hukum bukan laporan polisi. Langsung ke Kapolres ya, ceritakan kejadiannya mohon perlindungan hukum," sambungnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More