Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 25 Juni 2021 | 07:00 WIB
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat ditemui diruangannya. [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menunda pembelajaran tatap muka (PTM). Ini mengingat kasus COVID-19 di Tangsel tengah melonjak.

Sebanyak 79 persen sekolah di Tangsel, kata Benyamin, masuk dalam verifikasi Pemkot Tangsel untuk menyelenggarakan PTM. Sekolah-sekolah tersebut adalah jenjang SMP swasta.

Benyamin juga menyebut jumlah SMP negeri di Tangsel yang masuk verifikasi PTM tidak jauh berbeda dengan swasta.

Namun, kasus COVID-19 di Tangsel yang melonjak hingga menggagalkan rencana PTM tersebut. Benyamin mengaku telah mempersiapkan PTM sejak Januari 2021.

Baca Juga: DMI Tangsel Sebut Salat Idul Adha di Masjid Berpotensi Ditiadakan Jika...

Persiapan tersebut, kata dia, berupa penyusunan SOP yang sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim.

Verifikasi sekolah tidak hanya dilakukan di jenjang SMP, namun juga untuk jenjang TK dan SD.

“Kami sudah menyusun SOP-nya antara lain ruangan kelas hanya digunakan sebanyak 25% sesuai arahan menteri. Kemudian dalam satu minggu hanya 2 hari, satu hari hanya 2 jam pelajaran, tidak ada kantin dan sebagainya. Itu sudah kami persiapkan,” ujarnya dalam konferensi persnya, Kamis 24 Juni 2021.

Salah satu alasan ditundanya PTM di Kota Tangsel, kata Benyamin, karena COVID-19 yang semakin banyak variannya.

Tingkat penularan, kecepatan penularan, hingga angka kematian di wilayahnya juga menjadi alasannya untuk menunda PTM di Kota Tangsel.

Baca Juga: Dikepung Massa, Maling Motor di Tangsel Terjun ke Kali Angke dan Hilang

“Sehingga kami sampai saat ini mendiskusikan ulang mengenai rencana sekolah tatap muka di Tangsel. Artinya bagaimanapun kami akan mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga terlebih dahulu. Ini sedang kami diskusikan dengan para persatuan guru, dewan pendidikan, dan dinas pendidikan Kota Tangsel,” tutur dia.

Benyamin membeberkan, berdasarkan rencana awal Kota Tangsel akan melakukan PTM pada minggu kedua bulan Juli dengan SOP yang sudah disusun.

Pihaknya saat itu juga sedang menunggu kesediaan dari para orang tua murid untuk memberikan persetujuan anak didiknya melakukan PTM.

Namun seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19, rencana tersebut urung dilakukan.

Benyamin menuturkan pihaknya sedang mencermati data harian kasus Covid-19.

“Kalaupun nanti kami akan melakukan PTM, mungkin bukan pada awal-awal tahun ajaran. Kami hati-hati jangan sampai PTM ini mengorbankan kesehatan anak-anak kita,” pungkas Benyamin.

Load More