Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 25 Juni 2021 | 08:00 WIB
Seorang anak berjalan di depan ondel-ondel Betawi raksasa yang dipamerkan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (22/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di DKI Jakarta, pastinya sudah tak asing dengan Ondel-Ondel.

Ya, boneka besar yang digerakkan oleh seseorang di dalamnya tersebut merupakan budaya asli Betawi.

Lekatnya ondel-ondel dengan budaya Jakarta menjadikan boneka besar ini sebagai ikon Kota Jakarta.

Dalam sejarahnya, ondel-ondel diperkirakan sudah ada sejak tahun 1605. Hal itu tertuang dalam buku yang ditulis pedagang Inggris, Edmun Scott.

Baca Juga: Penampakan Ondel-ondel Raksasa di Taman Ismail Marzuki

Dahulunya, ondel-ondel digunakan sebagai bagian dari iring-iringan acara kerajaan. Ondel-ondel juga digunakan untuk menolak bala.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Betawi, penyakit cacar akan hilang setelah mengarak ondel-ondel keliling kampung.

Sifat sakralnya tersebut juga tercermin dari cara pembuatan ondel-ondel yang konon dilakukan melalui proses ritual tertentu.

Hal ini dilakukan agar proses pembuatan ondel-ondel berjalan lancar.

Seiring berjalannya waktu, ondel-ondel pun mulai banyak dikenal sebagai pelengkap acara hajatan.

Baca Juga: Melihat Pembuatan Ondel-ondel Raksasa Jelang HUT DKI Jakarta

Di era Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menjadikan ondel-ondel sebagai pertunjukan seni rakyat yang menghibur.

Pertunjukan ondel-ondel biasanya diiringi musik Betawi seperti tanjidor, pencak silat Betawi, bende, ningnong, rebana, dan ketimpring.

Saat ini, ondel-ondel juga sering tampil dalam acara-acara budaya yang tak hanya di gelar di kota-kota di Indonesia, tapi juga mancanegara.

Load More