SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ada tiga prioritas penanganan pandemi COVID-19 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Jakarta.
"Tiga prioritas, yakni menyelamatkan yang sudah terpapar, melindungi warga yang belum terpapar agar jangan sampai terpapar, serta menolong mereka yang kesulitan memenuhi kebutuhan harian," kata Anies saat memberikan arahan kepada jajaran Pemprov DKI secara daring tentang kondisi darurat COVID-19 di Jakarta, Jumat (2/7/2021).
Anies memerintahkan seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melaksanakan tiga prioritas itu secara serius.
"Jangan tunggu laporan, tapi aktif cari apa yg bisa diamankan," perintah Anies.
Baca Juga: Jangan Hanya Jadi Penonton, Anies Minta Seluruh ASN DKI Bantu Penanganan Pandemi
Kata Anies, selama penanganan pandemi, secara umum jajaran Pemprov DKI bekerja sangat cepat dan jadi tolok ukur bagi daerah lain.
Anies mengingatkan agar hal-hal yang sepele jangan sampai menghambat pelaksanaan tiga prioritas tersebut.
"Di sana-sini masih ada laporan-laporan proses yang terhambat karena hal sepele, seperti surat yang tidak segera dibuat, komunikasi yang tidak segera dijalin atau melihat masalah tapi dibiarkan karena merasa bukan tupoksinya," kata Anies.
Anies memerintahkan para ASN mendatangi RT/RW setempat dan menanyakan situasi serta hal yang bisa dibantu.
"Identifikasi jangan ada keluarga di lingkungan kita yang kelaparan. Galang kerja sama dan solidaritas antarwarga untuk menjaga lingkungan, memastikan PPKM Darurat di lingkungan kita berjalan baik," kata Anies.
Baca Juga: Anies: Warga Bersepeda di Dalam Komplek Saja, Gowes ke Luar Diangkut Sepedanya
Anies mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga dalam melaksanakan tugas serta tetap menjaga protokol kesehatan.
Anies menyatakan pada Jumat (2/7/2021) ada sebanyak 9.399 kasus baru di DKI Jakarta. Selama sepekan terakhir ini kasus baru harian berkisar 7 ribu hingga 9 ribu kasus.
Anies menggambarkan saat puncak gelombang pertama Februari 2021, kasus harian tertinggi saat itu 4.213 kasus dalam satu hari.
"Sekarang sudah 2 kali lipat," ujar Anies dikutip dari Antara.
Berita Terkait
-
Anies Pamer Pergi ke Yordania, Warganet: Ikut Kabur Aja Dulu?
-
Tiba di Qatar, Kaos Anies Baswedan Bikin Salfok: Penuh Makna
-
Nama Jokowi Disoraki 'Huuu' saat Sertijab Gubernur DKI Jakarta Jadi Sorotan, Anies-Ahok Dapat Tepuk Tangan
-
Anies Baswedan Hadiri Pelantikan Pramono-Rano, Publik: Auranya Presiden Banget..
-
Anies-Ahok Rukun di Acara Penyambutan, Pramono: Bukti Semesta Mendukung
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
-
Jika Gagal Penuhi Target Ini, Petinggi Persija: Carlos Pena Out!
Terkini
-
Kontraknya Habis Juni 2025, Begini Komentar Bos Persija Soal Masa Depan Ferarri
-
Personel Gabungan Tindak 31 Kendaraan Pelanggar di Jakarta Timur
-
Lantai 1 dan 2 Glodok Plaza Kembali Dibuka untuk Umum Setelah Satu Bulan Tutup
-
Mantan Pengacara Anak Bos Prodia Ditetapkan Sebagai Tersangka
-
JIS Resmi Jadi Kandang Persija, Rano Karno: Gubernur dan Saya yang Perintahkan Jakpro