SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan dan dengan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia melaporkan hasil survei serologi Covid-19.
Survei itu menyebutkan, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas menjadi penyimbang terbanyak kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Kelompok masyarakat tersebut disebutkan lebih berisiko terpapar Covid-19.
Pandu Riono selaku pakar epidemiologi dari Tim FKM UI memaparkan, dari hasil survei itu tercatat 52,9 persen orang yang terpapar virus corona dari kalangan masyarakat obesitas. Tak hanya itu, kelompok masyarakat dengan kadar gula darah tinggi menyumbang 51,6 persen.
"Dalam hal ini kelebihan berat badan dan obesitas serta orang dengan kadar gula darah tinggi juga lebih berisiko,” kata Pandu dalam konfrensi pers virtual, Sabtu (10/7/2021).
Disebutkan Pandu, survei itu juga menunjukkan jika separuh penduduk Ibu Kota telah terpapar Covid-19. Estimasinya, warga yang pernah terinfeksi adalah 4.717.000 dari total penduduk Jakarta sebanyak 10.600.000 orang.
"Terbanyak pada usia 30 hingga 49 tahun. Infeksi pada kelompok perempuan lebih tinggi 47,9 persen dan kelompok yang belum kawin lebih rendah risiko terinfeksi 39,8 persen," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan hasil survei serologi Covid-19 yang dilakukan oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Hasilnya, diketahui bahwa separuh warga Ibu Kota pernah terinfeksi Covid-19.
Survei tersebut dilakukan pada Maret 2021 lalu di sejumlah wilayah di DKI Jakarta. Hasil temuannya, sebanyak 44,5 persen warga pernah terinfeksi Covid-19 dan meningkat menjadi 49,2 persen di bulan Juni.
"Artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur. Mudah mudahan kekebalan di dalam urusan Covid-19 ke depan kita akan mendorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas," kata Anies.
Baca Juga: PWNU DKI Dukung Aksi Anies Pidanakan Perusahaan Melanggar PPKM Darurat
Tak hanya itu, Anies turut membicarakan mengenai apakah kekebalan komunal di Jakarta bisa tercapai atau tidak. Menurutnya, mobilitas masyarakat yang tinggi mewajibkan seluruh warga Ibu Kota mendapat kekebalan dengan vaksinasi.
"Maka tidak ada pilihan bagi Jakarta kecuali memastikan penduduknya punya kekebalan. Artinya telah tervaksinasi yang bisa mengatasi semua varian," sambungnya.
Eks Mendikbud itu melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta telah melaksanakan vaksinasi sebanyak 5,4 juta penduduk. Artinya, baru 11,4 persen yang telah mendapatkan vaksinasi.
"Bahwa kami sudah memvaksin 5,4 juta. Pada saat studi ini dilakukan tanggal 31 Maret itu baru 1,2 juta dosis. Artinya baru 11,4 persen yg pada saat survei ini dilakukan sudah mendapatkan vaksinasi," tutur Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Rabu 20 Agustus 2025: Cek 5 Lokasi, Syarat, dan Biaya Terbaru
-
BSU 2025 Rp600 Ribu Cair Berapa Kali? Cek Jadwal dan Syarat Lengkap agar Tak Ketinggalan
-
5 Cara Cerdas Mendapatkan Dana Kaget Hari Ini, Langsung Cair Anti Tertipu
-
Layanan SIM Keliling Tersedia di 5 Lokasi DKI Jakarta
-
Pabrik Lilin Rumahan di Jakbar Ludes Terbakar