Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 12 Juli 2021 | 11:18 WIB
ILUSTRASI lokasi [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

"Syok yang pasti, apalagi adiknya nangis terus, ibunya juga. Tapi yang pasti mungkin ini udah jalannya, saya ambil hikmahnya mungkin ini yang terbaik buat dia," ungkapnya menegarkan diri.

Aziz yakin, bahwa anaknya itu dibunuh oleh mantan pacarnya DS.

Gara-garanya, beberapa pekan sebelum kejadian itu, DS datang melamar SZ lalu ditolak oleh Aziz.

Saat itu, DS yang lamarannya ditolak sempat mengancam pihak keluarga akan menghamili SZ dan tak akan bertanggungjawab atas kehamilan tersebut.

Baca Juga: Sadis Banget! Gegara Sakit Hati Pria Bakar Mantannya di Kebun Kosong di Cisauk Tangerang

Aziz pun menolak lamaran DS lantaran merasa anaknya masih belum cukup umur dan masih menjadi tulangpunggung keluarga menggantikan dirinya yang tengah sakit.

"Pelaku datang ke rumah saya hari Rabu Juni niatnya mau lamaran, datang bertiga sama tukang salon yang jadi tersangka. Panjang lebar setelah ditolak, dia ngeluarin surat perjanjian. Intinya kalau ada apa-apa sama anak saya karena udah ditolak entah itu hamil dan lainnya," papar Aziz.

"Saya nggak ngerti itu ancaman atau apa itu. Saya yakin nggak, anak saya nggak mungkin berani ngelakuin yang bikin aib orangtua," sambung Aziz.

Sebelum hilang dan diketahui meninghal tragis, korban sempat menunjukkan sikap aneh seperti firasat. Yakni menitipkan banyak pesan kepada adiknya hingga mengajak adiknya bermain Tik-Tok.

"Sebelumnya dia main Tik-Tok sama adiknya, nggak seperti biasanya. Dia juga banyak pesen buat adiknya, jangan bandel, jangan banyak jajannya kasian sama bapak-ibu. Memang anaknya prihatin dan kasian sama orangtua. Dia jadi tulang punggung," beber Aziz.

Baca Juga: Sakit Hati Keluarga Ditolak saat Lamaran, Mantan Pacar Bakar Gadis 19 Tahun

Bapak dua anak itu mengenang anak gadisnya sebagai sosok yang prihatin terhadap orangtuanya. SZ sehari-hari bekerja sebagai asisten dokter di salah satu klinik umum di Cisauk.

Load More