SuaraJakarta.id - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU DKI Jakarta meminta para tokoh masyarakat dan ulama ikut mengedukasi warga agar memahami kebijakan yang diterapkan pemerintah terkait pandemi COVID-19.
“Saya juga berharap bahwa tokoh masyarakat dan agama di DKI Jakarta untuk tidak mengeluarkan pandangan yang memicu adanya sikap acuh tak acuh dari masyarakat terhadap bahaya pandemi ini,” kata Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif, Selasa (20/7/2021).
Lebih lanjut, Samsul menuturkan saat ini umat Islam merayakan Idul Adha di tengah pandemi COVID-19 yang dapat dijadikan simbol kebersamaan dan ketulusan antarumat.
Samsul mengatakan kebersamaan dan ketulusan adalah hal yang sangat penting dipegang teguh oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 6,64 Juta Warga di DKI Jakarta Sudah Divaksin Dosis Pertama
Apalagi pada saat ini kondisi wabah COVID-19 masih menghambat kegiatan masyarakat umum.
“Jadi Idul Adha itu ada dua hal penting, pertama adalah sebagai simbol kebersamaan bahwa manusia semuanya sama, tidak ada yang lebih hebat. Sebagai simbol kebersamaan manusia tidak boleh sombong. Kita hilangkan sifat-sifat egois yang tidak baik,” kata Samsul.
Sementara itu, simbol kurban, menurut Samsul menandakan sikap ketulusan yang mesti diaktualisasikan secara nyata menerima kondisi saat ini.
Kemudian yang kedua adalah simbol kurban, yaitu bentuk ketulusan untuk mengatasi keadaan pandemi saat ini.
Samsul juga menambahkan pandemi COVID-19 sebagai momen introspeksi diri. Sehingga tidak perlu adanya rasa pesimis terhadap kondisi sekarang.
Baca Juga: Imbau Laksanakan Qurban Sesuai Prokes, Wagub DKI Serahkan Sapi Kurban Limosin di RPH
Dia juga meyakini bila wabah COVID-19 berlalu, masyarakat akan makmur dan sejahtera.
“Untuk sementara memang tidak enak, tapi yakinlah bahwa suatu saat nanti kita akan menikmati hasilnya,” ujar dia.
Sebelumnya, PWNU Jakarta juga turut mensosialisasikan kepada warga terutama para Nahdliyin di DKI agar Salat Idul Adha dan takbiran di rumah masing-masing.
“Kalau pun ada di masjid, ya cukup pengurusnya saja. Jangan ada yang takbir keliling. Mari kita jadikan rumah masing-masing sebagai masjid,” kata dia.
Berita Terkait
-
Hukum Ziarah Kubur saat Lebaran Menurut Ulama, Boleh atau Tidak?
-
Waspada! MUI Ingatkan Pemudik Soal Jamu Gratis Beralkohol Tinggi di Jalur Mudik
-
Tekankan Masyarakat Sipil Berjasa Dalam Membangun Negara, Ulama NU: Tapi Sering Dimusuhi Pemerintah
-
Riwayat Pendidikan Buya Yahya: Raih Gelar Sarjana Psikologi, Dosen Rebutan Cium Tangan saat Wisuda
-
Viral Video Buya Yahya Wisuda S1 Fakultas Psikologi Unissula: Rektor Cium Tangan Mahasiswa
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Cuti Bersama Berakhir, Arus Lalu Lintas di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Masih Lancar
-
390 Ribu Pengunjung Padati Ancol Selama Lebaran, Masih Ada Konser NDX AKA di Tanggal Ini
-
Wajib Lapor Diri! Pendatang Baru di Jakarta Harus Tahu Aturan Ini
-
Dishub DKI Minta Warga Balik ke Jakarta Jangan Turun Sembarangan dari Bus, Nanti Susah Sendiri
-
Jalanan Jakarta Mulai Ramai di Hari Terakhir Libur Lebaran