Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Rabu, 21 Juli 2021 | 20:27 WIB
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Adrianysah saat menyampaikan keterangan pers terkait tawuran yang terjadi di Pasar Manggis, Setiabudi, di Mapolresto Jaksel, Rabu (21/7/2021). [ANTARA/Sihol]

"Anak-anak sini nongkrong katanya itu lagi pada duduk ditimpukin gelas aqua isi air kencing. Keduanya ditimpuk botol Kratingdaeng," bebernya.

Menurut Babeh, remaja Kampung Kebon Sayur dan Pariaman memang memiliki masalah lama.

Di awal tahun baru 2021 remaja Kampung Pariaman sempat diserang oleh remaja dari Kampung Kebon Sayur.

"Anak-anak sono (Kebon Sayur) emang ribut mulu. Gabungan dia ada juga yang dari luar. Kalau anak-anak sini sih (Pariaman) nggak pernah ngusik sebenarnya," kata dia.

Baca Juga: Pasar Manggis Setiabudi Dijaga Polisi Pasca Tawuran Antar Kampung

Jarah Warung

Selain tawuran, beberapa pelaku ternyata juga melakukan penjarahan terhadap warung sekitar. Mereka bahkan merusak beberapa barang dagangan.

Muhammad (20), salah satu penjaga warung telur dan sembako di Kampung Pariaman, menjadi salah satu korbannya. Beberapa dagangan milik bosnya dihancurkan dan dibawa kabur.

"Kejadiannya itu sekitar abis Ashar. Dia tebas-tebasin telur ini. Sama ngambil-ngambilin dagangan. Ada telur, Indomie, timbangan sama HP juga diambil itu," beber Muhammad.

Warung telur dan sembako di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan dijarah sekelompok remaja yang terlibat tawuran di saat momen Lebaran Idul Adha. (Suara.com/M. Yasir)

Akibat insiden ini, kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta. Hingga kekinian mereka mengaku belum menerima uang ganti rugi.

Baca Juga: Tawuran Remaja di Pasar Manggis, Warung Sembako Hampir Terbakar Terkena Bom Molotov

"Itu sembako aja kerugiannya hampir Rp 5 juta. Soalnya tepung-tepung itu juga karungnya dibacokin pakai celurit. Kerupuk dilemparin ke jalan," ungkapnya.

Load More