Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Rabu, 21 Juli 2021 | 20:27 WIB
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Adrianysah saat menyampaikan keterangan pers terkait tawuran yang terjadi di Pasar Manggis, Setiabudi, di Mapolresto Jaksel, Rabu (21/7/2021). [ANTARA/Sihol]

Tukang ojek pangkalan di lokasi, Babeh (47) menyebut mereka merupakan remaja dari Kampung Kebon Sayur dan Pariaman. Kedua kelompok remaja itu terlibat tawuran sebanyak tiga kali.

Anggota polisi dari Polsek Metro Setiabudi masih bersiaga di sekitar Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan pasca terjadinya tawuran antarremaja Kampung Kebon Sayur dan Pariaman. (Suara.com/M. Yasir)

Tawuran pertama kali terjadi pada Senin (19/7) dini hari. Para remaja tanggung itu ribut dengan menggunakan senjata tajam celurit, parang, batu, hingga molotov.

"Kedua itu pas malam takbiran. Terus kejadian lagi sore pas banget Idul Adha itu. Jadi tiga kali," kata Babeh saat ditemui Suara.com di lokasi, Rabu (21/7/2021).

Babeh mengungkapkan bahwa keributan bermula tatkala remaja Kampung Kebon Sayur menyerang remaja Kampung Pariaman yang sedang nongkrong di pinggir jalan.

Baca Juga: Pasar Manggis Setiabudi Dijaga Polisi Pasca Tawuran Antar Kampung

Berdasar informasi yang diterima Babeh, remaja dari Kampung Kebon Sayur melempari remaja Kampung Pariaman dengan botol plastik berisi air seni.

"Anak-anak sini nongkrong katanya itu lagi pada duduk ditimpukin gelas aqua isi air kencing. Keduanya ditimpuk botol Kratingdaeng," bebernya.

Menurut Babeh, remaja Kampung Kebon Sayur dan Pariaman memang memiliki masalah lama.

Di awal tahun baru 2021 remaja Kampung Pariaman sempat diserang oleh remaja dari Kampung Kebon Sayur.

"Anak-anak sono (Kebon Sayur) emang ribut mulu. Gabungan dia ada juga yang dari luar. Kalau anak-anak sini sih (Pariaman) nggak pernah ngusik sebenarnya," kata dia.

Baca Juga: Tawuran Remaja di Pasar Manggis, Warung Sembako Hampir Terbakar Terkena Bom Molotov

Jarah Warung

Load More