Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Selasa, 27 Juli 2021 | 16:15 WIB
Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko (kanan) bersama Lurah Pegangsaan Dua Suci Cyntia Polaputri (tengah) dan Sekretaris PMI Jakarta Utara Endang (kiri) meninjau selter isolasi mandiri di LRT Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Selasa (27/7/2021). (Antara/Abdu Faisal)

SuaraJakarta.id - Manajemen PT Lintas Raya Terpadu atau LRT Jakarta mengalihfungsikan salah satu kantornya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara sebagai selter isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 di Rukun Warga 03 dan 05 Pegangsaan Dua.

Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko mengatakan awalnya selter isolasi mandiri tersebut hanya difungsikan sebagai tempat bagi karyawan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Persero) atau Jakpro yang terpapar Covid-19.

Namun, Jakpro kemudian berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti Palang Merah Indonesia/PMI dan Pemerintah Kota Jakarta Utara agar lokasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar.

"Maka ada beberapa tempat yang kami gunakan, tapi yang layak ini. Akhirnya kami buat lah tempat isolasi untuk internal. Nah, tapi dari Jakpro ada kolaborasi dengan (pemangku kepentingan) yang lain untuk dimanfaatkan bagi masyarakat di sekitar," kata Wijanarko kepada Antara di Jakarta, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Preman Pemalak Sopir Truk di Jakarta Utara

Selter isolasi mandiri pasien Covid-19 milik LRT Jakarta tersebut memiliki dua lantai, lantai satu memiliki sekitar 10 kamar dan lantai dua memiliki 11 kamar. Jadi total kurang lebih ada 21 kamar.

Namun per kamarnya memiliki kapasitas yang beragam, ada yang bisa diisi dua tempat tidur, tiga tempat tidur, dan terdapat ruangan yang cukup luas untuk diisi oleh satu keluarga.

Dukungan yang diberikan LRT Jakarta tak hanya kamar dan tempat tidur saja, namun juga kebutuhan dapurnya. Sebab di selter isolasi tersebut juga menyediakan dapur umum yang bisa dikelola secara mandiri oleh mereka yang sedang isolasi mandiri di tempat tersebut.

Di setiap kamar isolasi juga disediakan pendingin ruangan (air conditioner/AC) dan jaringan internet nirkabel (wireless fidelity/Wifi).

"Jadi karena kami kerja dari rumah (work from home/WFH), maka peralatan dari kantor kami mobilisasi untuk pemulihan (karyawan)," ucap Wijanarko.

Baca Juga: Saat PPKM, Kematian Pasien Isoman COVID 19 Meningkat

Saat ini, kamar yang sudah diisi penghuni terdapat dua unit, yakni satu kamar diisi satu orang merupakan karyawan dari LRT dan satu kamar lagi diisi dua orang dari PT Pulo Mas Jaya, Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta yang mengelola fasilitas olahraga Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP) yang berlokasi di Jakarta Timur.

"Kurang lebih ada empat hari mereka melakukan isolasi," kata Wijanarko.

Pengobatan mereka dilakukan secara mandiri, namun tetap selalu dikontrol dengan layanan telemedicine. Untuk memfasilitasi pelayanan telemedicine itu, PT LRT Jakarta juga menyediakan grup Whatsapp khusus yang berisi Dokter Perusahaan dan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.

"Mereka membantu konsultasi, kemudian kebutuhan obat-obatan, kemudian juga kapan yang harus selesai isolasinya, dipantau perhari kondisinya seperti apa, baik dari temperatur, saturasi, dan segala macam tiap hari dipantau," tuturnya. 

Load More