Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 28 Juli 2021 | 08:05 WIB
Bayu Nugraha, salah satu jasa servis elektronik di ITC BSD, Tangsel, mengeluhkan dampak PPKM Darurat atau PPKM Level 4, Selasa (27/7/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Dalam sebulan, Bayu harus membayar tagihan listrik tokonya sebesar Rp 1,3 juta. Sedangkan sewa toko Rp 45 juta setahun.

"Bayar sewa aja bingung, kalau belum bayar listrik nggak bisa ngambil barang sama manajemen. Sedangkan bayar sewa toko juga jatuh tempo bulan ini, sudah pusing," paparnya.

Akibat penutupan toko itu, kini dirinya juga harus mengantongi surat izin manajemen jika ingin mengambil barang di toko.

"Saya ngambil hardisk aja harus ngambil surat izin dulu ke manajemen mall. Padahal cuma ngambil satu barang. Harus izin setiap ngambil barang. Sudah kayak mau ngambil barang orang lain aja," ungkap Bayu.

Baca Juga: Buntut Rayakan Ultah di Hotel saat PPKM, Seleb TikTok Juy Putri Disidang Kamis Lusa

Untuk mencukupi kebutuhan harian, Bayu kini rajin membagikan selebaran jasa servis elektronik di sejumlah jalan yang ia lintasi.

Dia pun menerima servis dan update software di rumahnya agar dapurnya bisa tetap 'ngebul'.

"Hari ini Alhamdulillah ada yang ke rumah buat servis hardware, ganti spare part. Lumayan lah. Patokannya sampai jam 7 malam, sudah lewat jam segitu belum ada orderan servis, ya udah gigit jari," bebernya.

Menurutnya, semenjak penerapan PSBB, jasa servis elektronik sudah terdampak dan penghasilannya menurun.

Meski begitu, menurutnya kondisi itu lebih baik dibandingkan jika tak beroperasi sama sekali seperti sekarang ini.

Baca Juga: Viral Seleb TikTok Rayain Ultah di Hotel Bekasi, Pengacara: Gak Tahu PPKM Diperpanjang

"Harapannya pengennya boleh buka lagi, walaupun setengah hari sampai jam 5 nggak masalah. Kalau tutup total mah bingung. Sewa tiap bulan tetap bayar nggak ada keringanan," pungkasnya.

Load More