SuaraJakarta.id - Afuk, Ketua RT 01 Perumahan Duri Kosambi Baru, Cengkareng, Jakarta Barat, memaparkan kronologi kejadian pembunuhan yang dilakukan Junus Anugerah (41) terhadap tetangganya sendiri, Agustanu Hamdani (59).
Permasalahan itu lantaran persoalan kotoran anjing. Insiden bermula saat A, putri korban, membawa anjing peliharaannya keliling kompleks pada Sabtu (24/7/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Pada saat itu, A melihat seorang nenek yang juga tetangganya, kesulitan untuk mendorong kursi rodanya.
“Karena iba, A ini menolong si nenek, mendorong kursi rodanya mengantarkan pulang,” kata Afuk saat ditemui Suara.com di Perumahan Duri Kosambi Baru, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: Junus, Pembunuh Kakek-kakek di Cengkareng Klaim Dipukul Lebih Dahulu
Kebetulan rumah nenek yang ditolong A bersampingan dengan kediaman Junus. Pada saat mendorong si nenek untuk masuk ke rumahnya, A kesulitan sehingga tidak sengaja melepas anjing peliharaannya.
Pada saat itu, tiba-tiba anjing peliharaannya BAB di dekat rumah pelaku. Melihat hal itu, A langsung membersihkannya dan kebetulan dia juga membawa alat khusus untuk membersihkan kotoran peliharaannya.
"Tapi si pelaku (Junus) tidak terima. Dia minta dibersihkan dan dicuci sekalian. Kotorannya kering kok," ujar Afuk.
Pelaku kemudian memarahi A dengan membentak-membentak dan menyuruh memanggil ayahnya.
“Setelah itu A pulang ke rumah dan melapor ke bapaknya (Agustanu). Bapaknya datang untuk klarifikasi,” ujar Afuk.
Baca Juga: Pukuli Kakek-kakek hingga Tewas, Junus Dikenal Arogan dan Suka Rekam Anjing Sedang Pup
Namun, adu mulut terjadi antara keduanya. Pelaku tiba-tiba langsung memukul rahang korban hingga terjatuh di tanah.
Usai terkapar di tanah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun sekitar pukul 21.00 WIB, nyawa Agustanu tak tertolong.
Tak lama berselang setelah meninggalnya korban, polisi menangkap Junus. Pelaku pun telah ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Afuk, yang ikut mendampingi polisi saat proses penangkapan, Junus tidak melakukan perlawanan.
Sementara itu, jenazah Agustanu telah dikremasi pada Selasa (27/7) kemarin.
Suara.com sempat mendatangi rumah keluarga korban. Namun mereka tidak bersedia untuk diwawancarai.
“Kami sudah serahkan semua ke pengacara. Jadi kami tidak ingin bersuara lagi,” kata anak korban.
Berita Terkait
-
Berkaus Coklat, Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Atas Tumpukan Sampah Kali Cengkareng
-
Usai Jurnalis Tewas di Hotel, Kini Mayat Wanita Bercelana Doraemon Ngambang di Kali Cengkareng
-
Terungkap Jamet Si Dukun Palsu Tega Bunuh Anak dan Ibu di Tambora Gegara Gagal Gandakan Uang
-
Bantaran Rel Kereta Api Gang Royal Digunakan sebagai Bisnis Esek-esek, PT KAI Sinyalir Ada Keterlibatan Warga
-
Diduga Dibunuh! Jasad Ibu dan Anak di Tambora Ditemukan Dalam Toren Air
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Libatkan Tim Jibom, 205 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Paskah di Gereja Katedral
-
Bank DKI Didemo Depan Balai Kota Sampai Menginap, Pramono: Itu Wajar
-
Tarif Baru Sempat Bikin Kaget, Biaya Konsumsi Air PAM Jaya di Apartemen Bakal Dihitung Per Unit
-
Asal Jalan Ditutup, Dishub DKI Sebut JLNT Aman Dilintasi Pesepeda
-
Warganet Ngeluh Sepeda Hilang Saat Diparkir di Stasiun, MRT Janji Perbaiki Prosedur Keamanan