Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 19 Agustus 2021 | 21:16 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Foto: Antara)

SuaraJakarta.id - Salah satu pegawai Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diduga melakukan rekayasa formulir screening COVID-19 kepada pasien persalinan.

Dugaan itu mencuat, setelah seorang warga merasa ada kejanggalan dalam proses screening COVID-19 di RSU Tangsel.

AM, suami dari pasien menceritakan, awal merasa kejanggalan saat diminta memperbanyak berkas untuk pendaftaran. Berkas tersebut merupakan formulir screening COVID-19 kepada pasien.

Hal itu membuat AM heran. Dia kemudian menanyakan kepada istrinya terkait formulir screening COVID-19 untuk memastikan bahwa istrinya sudah dimintai keterangan atau wawancara oleh petugas.

Baca Juga: Tarif Tes PCR di Tangsel Belum Sesuai Aturan Kemenkes, Berkisar Rp 700-800 Ribu

"Kita sampai di RS jam 9 lalu kita pemberkasan pendaftaran, lalu di situ disuruh fotocopy, kita melihat dan pelajari berkasnya ini kok ditulis diceklis sama mereka. Saya tanyakan sama istri sudah ditanyakan belum, katanya belum," kata AM bercerita kepada SuaraJakarta.id, Kamis (19/8/2021).

AM menuturkan, dirinya pun sempat menanyakan kejanggalan ke petugas yang memberikan formulir screening COVID-19 tersebut.

Pasalnya, dalam formulir tersebut tercantum bahwa pasien sedang dalam suhu tinggi 38 derajat Celcius.

"Saya tanyakan ke bidan kenapa diceklis suhu 38 derajat, apakah sudah mengukur? Kata bidannya ini formalitas aja. Nah kita kan nggak mau dicovidkan takutnya. Akhirnya jam 3 itu dia lakukan tes dan jam 4-nya ngasih kabar bahwa istri saya baik-baik aja, nggak COVID. Intinya saya khawatir dicovidkan," tutur AM.

Kini, AM mengaku, sudah bertemu dengan pihak RSU Tangsel untuk mendapatkan penjelasan terkait dugaan istrinya dicovidkan. Mediasi dilakukan usai dugaan rekayasa formulir screening COVID-19 tersebut ramai diberitakan.

Baca Juga: Disatroni Begal Bersajam, Pegawai Warkop di Pamulang Tangsel Duel dengan Pelaku

"Tadi pertemuan dengan pihak RSU jam setengah 4. Dari pihak rumah sakit ada keteledoran, saya cuma mempertahankan status istri saya nggak COVID. Karena sebelah-sebelahnya itu, ruangan (pasien) COVID. Saya nggak mau kalau dicovidkan. Cuma kekhwatiran kita sudah dijawab sama pihak rumah sakit," ungkap AM.

Sementara itu, pejabat di RSU Tangsel yang mewakili bagian perawatan Taufik enggan memberikan komentar.

"Besok ke sini aja, langsung ketemu humasnya karena sudah ditangani oleh bagian humas," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dr Allin Hendallin Mahdaniar mengaku, sudah bersurat untuk mendapatkan kronologis tentang dugaan rekayasa formulir screening COVID-19 tersebut ke pihak RSU Tangsel.

"Kita masih menelusuri seperti apa kejadiannya di rumah sakit. Nanti kita minta keterangan rumah sakit dan tindakannya seperti apa. Ini masih kita lakukan, kami sudah bersurat secara resmi untuk minta keterangan dan lain-lain," ungkap Allin.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More