Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 24 Agustus 2021 | 07:35 WIB
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono bercerita kisahnya saat mualaf di acara Hotman Paris Show pada Oktober 2019 silam. [Hotman Paris Show / YouTube]

SuaraJakarta.id - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono minta maaf sebut Luhut menteri penjahit. Budhi sebut Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Penjahit dalam sebuah wawancara.

Budhi Sarwono mengaku tak ada niatan menghina Luhut maupun marga Pandjaitan.

Budhi Sarwono berdalih dia memang susah mengeja nama lengkap Luhut jadinya sampai keliru menyatakan Menteri Penjahit.

Bupati Banjarnegara Sebut Luhut Penjahit [Tangkapan Layar Twitter]

Permintaan maaf Bupati Banjarnegara ini disampaikan lewat video di media sosial Pemkab Banjarnegara. Dalam permintaan maafnya, berkali-kali Bupati Banjarnegara itu meminta maaf kepada Luhut Pandjaitan.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Pemerintah Izinkan Liga 1, Tanpa Penonton dan Tak Boleh Nobar

Bupati Budhi Sarwono menyampaikan tak ada niatan menghina menyebut nama lengkap Luhut sebagai Menteri Penjahit.

“Mohon maaf kemarin saya menyebutkan Pak Penjahit Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, adalah Menko Maritim dan Investasi Bapak Luhut Binsar Panjaitan, itu beliau yang instruksikan ke Gubernur dan Walikota (PPKM Darurat)” jelas Budhi dikutip dari Instagram Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8/2021).

Cuitan Ferdinand soal pernyataan Bupati Banjarnegara yang dinilai menghina Luhut (twitter)

Budhi Sarwono kemudian menyampaikan terima kasih atas instruksi dan arahan Luhut, jaring pengaman sosial bisa dirasakan oleh warga Banjarnegara.

Malahan Bupati Budhi Sarwono mengatakan jaring pengaman sosial jadi resep mujarab bagi warga yang terdampak Covid-19.

“Sekali lagi kami mohon maaf ke bapak Luhut Binsar Pandjaitan, kemarin yang saya sebut Pak Penjahit, karena saya tidak hafal semuanya. Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara,” kata bupati yang akrab disapa Win Ching itu.

Baca Juga: Sebut Luhut Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Mengaku Tidak Hafal Nama Menteri

Bukan cuma meminta maaf kepada Luhut, Bupati Banjarnegara itu juga memohon maaf kepada warga Tapanuli yang bermarga Pandjaitan.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat blusukan ke Pasar Karangkobar, Sabtu (6/2/2021). [Hestek.id/Inung]

“Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga dari warga Tapanuli. Tapi hari ini 23 Agustus 2021 saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan,” jelasnya.

Sebagai penegas dia tak bermaksud menghina marga Pandjaitan serta Luhut, Budhi Sarwono siap kena azab dikutuk.

“Kami tidak punya niat jelek itu karena keterbatasan kelemahan saya. Jadi saya mohon maaf. Demi Allah saya tidak pernah punya niat menghina orang lain, apabila dianggap menghina saya siap dikutuk apapun juga,” katanya.

Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budi Sarwono saat mengajak sarapan bersama di Panti Sosial, Kamis (12/8/2022) [humas pemkab Banjarnegara]

Bupati Banjarnegara dalam sebuah wawancara menyebutkan Luhut dengan dengan nama lengkapnya melainkan menyebutkan dengan Menteri Penjahit atau Penjait. Padahal kan nama lengkap Luhut adalah Luhut Pandjaitan.

Pada potongan video yang beredar, Bupati Banjarnegara mengulas soal dampak penerapan PPKM dan bantuan sosial yang diturunkan oleh pemerintah.

Menurutnya berdasarkan evaluasi, penerapan PPKM terbukti tokcer menekan angka kasus Covid-19 di Banjarnegara dan bantuan sosial efektif membantu masyarakat.

“Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 peren, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Mendagri, dan dilaksanakan rapat sama menteri penjahit, yang orang Batak itu Menteri Penjahit,” kata dia.

Selanjutnya dia mengatakan dengan kendali PPKM oleh Menteri Luhut dan jaring pengaman sosial ditebarkan ke masyarakat sangat membantu. Bupati itu mengulang lagi sebutan menteri penjahit.

“Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM Level 3 dan Level 4, ternyata dengan pembagian jaring pengaman sosial itu efektif efisien,” kata dia.

Bupati Budhi kembali menyebutkan nama Luhut dengan menteri penjahit, saat menggambarkan kondisi Banjarnegara sempat mengalami zona parah Covid-19.

“Waktu PPKM Darurat itu 99 persen (BOR-nya), zoma merah hampir campur hitam. Setelah instruksi Mendagri dan sesuai saran Pak Presiden dan semua dijabarkan Menteri Penjahit Ruhut Penjahit, saya laksanakan instruksinya,” demikian suara Bupati Budhi dala potongan videonya.

Load More