Soal gaya rambut misalnya. Dulu, Kresno memiliki gaya rambut poni dengan arah sisiran ke kanan, tapi dia juga bisa bergaya poni ke kiri seperti Kak Seto.
"Kita beda sekali. Tapi mungkin ya sekian lama sampai SMA bersama, jadi pola itu agak kelihatan mirip tapi rambut ini pun kalau dia ke kiri saya ke kanan. Tapi kebetulan saya unyeng-unyengnya ada dua, sedangkan dia (seto) cuma satu. Jadi saya bisa kiri dan kanan," ungkapnya.
Tak hanya itu, dari sisi fisik, Kresno merasa dirinya memiliki banyak sekali perbedaan mulai dari tinggi badan, ukuran baju hingga sepatu. Sebagai anak kembar yang lahir belakangan, semua ukuran mulai dari tinggi badan hingga sepatu melebihi ukuran Seto.
"Dari sisi fisik, tinggi badan terlihat mirip. Tapi saya 165 sentimeter, sedangkan dia 163 sentimeter. Ukuran baju juga, kalau saya medium, dia small, kalau dia medium saya large. Termasuk ukuran sepatu, nomor 42 dia 41. Jadi memang ada sedikit perbedaan dan ada yang mengaitkan bahwa benar saya kakaknya," ungkap Kresno.
Baca Juga: Kak Seto: Masyarakat Harus Lebih Peduli Anak Selama Pandemi
Dikira Kak Seto
Sebagai sosok yang jarang tampil di publik, sosok Kresno masih jarang diketahui sebagai kembaran Kak Seto. Akibatnya, banyak orang yang salah ketika bertemu di jalan atau bahkan keluarga pasien yang dia tangani menganggap bahwa dirinya adalah Kak Seto.
"Di jalan sering bertemu dengan orang yang bilang 'Loh Kak Seto ya?'. Mungkin sekilas karena rambutnya sama. Saya bilang, saya saudaranya, mereka malah heran lagi 'Loh kok suaranya mirip juga'. Itu betul banyak yang belum tahu kalau ada kembarannya," kata Kresno mengenang.
Dulu, usai lulus SMA pada 1970 keduanya memutuskan untuk masuk ke Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga. Tapi, keduanya beda nasib. Kresno diterima, tapi Seto gagal. Tahun berikutnya, Seto mencoba mendaftar Fakultas Kedokteran di UI, tapi gagal juga.
Gagal di kedokteran, Seto akhirnya beralih jurusan psikologi di UI. Pilihan itu diambil setelah mendapat saran dan terinspirasi dari Pak Kasur pencipta lagu anak-anak Potong Bebek Angsa.
Baca Juga: Lindungi Anak di Masa Pandemi, Kak Seto Ajak Tetangga, Om, dan Tante untuk Peduli
"Nah karena filosofi pada Pak Kasur ini dia (Seto) lebih tertarik kegiatan sosial. Saya tertarik ke anak autisme karena jumlahnya lebih banyak dengan anak berkebutuhan khusus lainnya. Tapi kalau dia karena tidak terbatas praktek, jadi lebih leluasa beraktivitas," beber Kresno.
Berita Terkait
-
Iklim Ekstrem Ancam Hidup dan Masa Depan Anak, Bagaimana Melindungi Mereka?
-
Nasib Digantung Selama di Penjara, Bocah Pembunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Gugat Polisi
-
Perseteruan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Masuk Babak Baru, Sidang Gugatan PMH Digelar Besok
-
Jawaban Bijak Luna Maya Soal Program Momongan dengan Maxime Bouttier
-
Alasan Krisjiana Baharudin dan Siti Badriah Rahasiakan Nama dan Wajah Anak Kedua
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Ekonom Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Penguatan Sinergi Fiskal & Moneter
-
Ayo Warga Jakarta! Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Senin
-
Cepat Klaim! Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Ahad
-
Akhir Pekan Hoki, Link DANA Kaget Terbaru Siap Diburu, Jangan Sampai Kuota Habis
-
Bupati Dhito dan Gubernur DKI Jakarta Kerjasama untuk Menekan Kemiskinan