Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 01 September 2021 | 13:53 WIB
Blok pemakaman warga yang meninggal akibat COVID-19 di TPU Rorotan kini diberi nama Blok Makam Syuhada bagi mereka yang beragama Islam. [Instagram@aniesbaswedan]

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menjelaskan penyebab amblesnya makam di TPU Rorotan, Jakarta Utara.

Suzi menerangkan, amblesnya makam di TPU khusus pemakaman dengan protokol COVID-19 itu, seringkali terjadi akibat peti jenazah yang sudah mulai lapuk.

Karena itu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan menambah dan memadatkan tanah di setiap petak makam.

Meskipun lahan makam adalah bekas rawa, tapi sudah dilakukan pengurukan dan pemadatan tanah menggunakan alat berat sehingga potensi amblesnya kecil.

Baca Juga: Sempat Ambles, Sejumlah Makam di TPU Rorotan Sudah Diperbaiki Petugas

"Kami akan terus berupaya mengurangi kemungkinan potensi amblesnya tanah. Hal ini lumrah terjadi, bukan hanya pada pemakaman khusus COVID-19, tapi juga pada pemakaman biasa, terutama yang menggunakan peti jenazah. Pengecekan lahan akan selalu rutin kami lakukan," katanya.

Suzi menerangkan, makam yang ambles di TPU Rorotan hanya 10 petak makam. Petugas telah merapikan makam ambles tersebut.

"Yang baru-baru ini terjadi, terdapat 10 petak makam yang ambles di sisi timur, tapi kondisinya tidak parah dan petugas juga langsung merapikan petak makam tersebut," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (1/9/2021).

Suzi menyebutkan, pihaknya langsung bergerak cepat dalam mengantisipasi lahan makam yang ambles di TPU Rorotan tersebut dengan cara dilakukan pemadatan tanah.

Pengecekan secara rutin dilakukan untuk mengantisipasi lahan makam amblas.

Baca Juga: 10 Makam Jenazah Covid di TPU Rorotan Ambles, Kadistamhut DKI: Sudah Lumrah

"Setiap ada yang ambles, dengan segera kami rapikan kembali, langsung dipadatkan dan dibentuk petak makamnya," ujar Suzi.

TPU Rorotan dipersiapkan untuk lahan pemakaman bagi jenazah dengan protokol COVID-19.

Load More