SuaraJakarta.id - Fakta baru terungkap dibalik kasus skimming ATM nasabah salah satu bank BUMN yang melibatkan dua warga negara asing alias WNA.
Terungkap bahwa uang Rp 1,7 miliar dari hasil kejahatan itu dipergunakan oleh para tersangka untuk membeli aset digital alias kripto Bitcoin.
Hal ini diungkapkan Kanit II Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, AKP Charles.
Charles mengatakan, para tersangka membeli Bitcoin melalui sebuah aplikasi Pintu.
"Aplikasi Pintu ini adalah aplikasi trading crypto," kata Charles kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap dua WNA dan satu WNI dalam kasus skimming ATM bank BUMN.
Ketiga tersangka masing-masing berinisial VK, NG, dan RW. VK merupakan WNA asal Rusia dan NG asal Belanda.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut sindikat ini telah melakukan aksi kejahatannya selama setahun terakhir.
Total uang milik nasabah yang telah mereka rampas mencapai Rp 1,7 miliar (sebelumnya disebut Rp 17 miliar—red).
Baca Juga: 2 WNA Pelaku Skimming ATM Bank BUMN Dibekuk
"Total yang sudah diambilkan dan dikirim ke penampung sudah Rp 1,7 miliar," ungkap Yusri saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Sindikat ini menggunakan mesin deep skimmer. Alat ini lebih canggih dari alat yang sebelumnya biasa digunakan oleh pelaku kejahatan skimming.
"Sindikat ini memilih tempat yang mudah untuk memasang alat deep skimmer. Saat memasang alat skimmer mereka melakukan penyamaran, pakai topi karena tau ada CCTV. Kemudian ada juga alat untuk menutup corong CCTV supaya gambarnya agak kabur," jelas Yusri.
Setelah data nasabah tersebut tercuri, sindikat ini lantas mengkloning kedalam blank card atau kartu kosong yang khusus mereka buat.
Selanjutnya, mereka menarik dan mentransfer uang milik korban dengan menggunakan alat khusus yang hanya bisa digunakan kartu kosong tersebut.
"Modusnya pakai blank card yang sudah diisi data nasabah yang dia dapat dari link di atasnya melalui akun Tokyo188. Jadi dia memerintahkan ketiganya ini tarik dan transfer," bebernya.
Berita Terkait
-
Kepemilikan Bitcoin Korporat Meledak 40 Persen, Sentuh Rekor US$117 Miliar
-
Pasar Kripto Anklok Parah, Bitcoin Diprediksi Rebound Pasca Guncangan Tarif AS-China
-
Trump Bikin Bitcoin Anjlok, Ini Penyebab dan Prediksi Harganya
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Siapa Pelatih Timnas Pengganti Patrick Kluivert? Ini Kata Erick Thohir
-
Warga Negara Asing Bisa Jadi Direksi BUMN Indonesia
-
Pojok Literasi di Teluknaga Jadi Tempat Anak-Anak Pesisir Belajar Sambil Bermimpi
-
Lanjutan Seleksi Bakal Calon Dekan UI, Pemaparan Visi Misi Dinanti
-
Saldo DANA Gratis Rp225.000 Menantimu Hari Ini, Klaim Sekarang