SuaraJakarta.id - Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengingatkan para perokok untuk berhenti merokok. Hal itu demi melindungi paru-paru dari kerusakan.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PDPI Agus Dwi Susanto dalam Peringatan Hari Paru Sedunia (World Lung Day) secara online, Jumat (24/9/2021).
"Setop merokok adalah jalan terbaik untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berhenti merokok merupakan hal penting untuk mengembalikan beberapa kerusakan yang ditimbulkan asap rokok pada paru-paru," ujarnya dikutip dari Antara.
Agus menambahkan, berhenti merokok juga penting untuk mencegah terjadinya penyakit paru kronis, yang apabila sudah terjadi maka bersifat ireversibel atau sulit kembali normal.
Ia mengemukakan asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia dan sebagian besar adalah racun dan dapat menyebabkan kanker.
Dalam kesempatan itu, Agus juga mengatakan kerusakan serupa juga dihasilkan rokok elektrik atau vape.
Ia mengemukakan, vape adalah suatu alat elektronik untuk menghantarkan obat dengan cara inhalasi, umumnya nikotin dan kanabis (bentuk sintesis atau alamiah mariyuana).
"Sudah banyak bukti yang mendapatkan nikotin inhalasi, bentuk dari e-cigarettes
merusak jaringan paru dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan kanker. Emisi yang dikeluarkan oleh alat tersebut juga berbahaya untuk paru," paparnya.
Untuk menjaga paru tetap sehat, ia menyarankan masyarakat rajin berolahraga dengan teratur, bahkan dalam kondisi sehat sekalipun.
Baca Juga: Hari Paru Sedunia, Penyakit Paru dan Saluran Napas Kembali Jadi Ancaman
"Olahraga dapat menjaga kesehatan paru. Saat berolahraga, denyut jantung akan bertambah cepat dan kerja paru bertambah," katanya.
Ia menambahkan paru akan mengembang saat aktivitas dibandingkan saat istirahat, hal ini mencegah kompresi area paru bagian bawah.
"Paru akan meningkatkan aktivitasnya untuk menghantarkan oksigen selain mengeluarkan karbondioksida," tuturnya.
Dalam kesempatan sama, Bendahara Umum PDPI, Fathiyah Isbaniah mengatakan, melindungi paru juga dapat dilakukan dengan cara vaksinasi.
"Vaksin bekerja dengan cara pengenalan dan menyiapkan sistem imun, untuk mengenali dan melawan virus dan bakteri sebagai target. Apabila tubuh terpajan patogen maka tubuh dengan segera menghancurkan patogen tersebut sehingga dapat mencegah penyakit lebih lanjut," paparnya.
Ia menyampaikan, vaksin untuk pencegahan penyakit paru, di antaranya influenza, pneumonia, COVID-19 dan tuberkulosis.
Berita Terkait
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Dampak Kebijakan Penyeragaman Kemasan Rokok Terhadap Buruh
-
Marak Rokok Ilegal di Jakarta, Bea Cukai: Masuk dari Malaysia-China
-
Bea Cukai Musnahkan Rokok Ilegal dan Miras, Selamatkan Kerugian Negara Rp 31,6 Miliar
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
10 Mobil Bekas untuk Mengatasi Rasa Bosan Berkendara bagi yang Suka Ngebut
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
-
Ahli NHM Paparkan Teknologi Eksplorasi Emas Modern kepada Civitas Akademika ITS
-
Pramono Anung Ungkap Destinasi Baru Wisatawan Datang ke Jakarta
-
7 Mobil Bekas untuk Mengatasi Kelelahan Berkendara bagi Orang Tua dan Pensiunan