SuaraJakarta.id - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara terkait adanya bayi dijadikan manusia silver untuk mengamen di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kedua lembaga mengecam tindakan para pelaku yang sengaja menjadikan bayi sebagai manusia silver untuk mengamen. Hal itu diketahui usai foto bayi yang dicat silver dan dibawa untuk mengamen di Pamulang, viral di media sosial pekan lalu.
Dalam unggahan yang beredar, terlihat bayi tersebut tengah tertidur dipangkuan seorang manusia silver. Bahkan balita tersebut pun ikut dilumuri cat silver.
Ketua LPAI Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, mengecam tindakan pelaku yang menjadikan bayi tersebut manusia silver untuk mengamen di Tangsel. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk eksploitasi anak untuk kepentingan ekonomi.
"Ini sangat mengeksploitasi anak terhadap kepentingan ekonomi. Dia (bayi) mendapat perlakuan seperti itu, dilumuri cat silver yang sebenarnya berbahaya bagi kesehatan anak. Itu jelas eksploitasi anak pada bidang ekonomi," katanya, Senin (27/9/2021).
Kak Seto meminta agar pemerintah setempat dan kepolisian mau bergerak cepat dan menangani persoalan ekspolitasi anak itu, jangan menunggu viral terlebih dahulu.
"Jangan sampai seperti pemadam kebakaran, sudah jadi baru bergerak. Pencegahan juga harus terus ditingkatkan. Petugas Polres Tangsel (harus) bertindak cepat dan cepat segera koordinasi dengan dinas setempat untuk menangani kasus ini," ungkapnya.
Menurutnya, adanya balita yang dieksploitasi menjadi manusia silver untuk mengamen dapat mencederai predikat Kota Layak Anak yang disandang oleh Kota Tangsel.
"Kota Tangsel kota layak anak, mohon jangan sampai itu mencederai predikat kota layak. Artinya jangan sampai merusak citra yang dibangun susah payah, kok sampai itu ada pembiaran, dalam konteks itu mohon cepat bertindak," tegasnya.
Baca Juga: Kasus Bayi Dijadikan Manusia Silver: Risma Berdayakan Ibunya Agar Tak Titipkan Anak Lagi
Sementara itu, Komisioner KPAI Susanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman soal bayi dijadikan manusia silver untuk mengamen di Kota Tangsel.
"Kami sedang mendalami kasus tersebut," katanya saat dikonfirmasi, Senin (27/9/2021).
Susanto menuturkan, pihaknya mengecam adanya bayi yang sengaja dijadikan manusia silver untuk menarik iba orang lain di jalanan saat mengamen.
"Tak dibenarkan seseorang atau siapapun melakukan tindakan yang tidak sejalan dengan semangat perlindungan anak. Termasuk jika perlakuan yang dilakukan untuk kepentingan menumbuhkan rasa iba atau hal lainnya," tegasnya.
Menurutnya, memberikan perlindungan terhadap anak tak hanya menjadi tugas keluarga dan KPAI, tapi semua harus terlibat memberi perlindungan anak.
"Pada prisipnya semua pihak harus memberikan perlindungan terhadap anak," ungkapnya.
Diketahui, bayi yang dijadikan manusia silver itu masih berusia 10 bulan berinisial MFA. Sedangkan ibunya yang juga berprofesi sebagai manusia silver berinisial NK berusia 21 tahun.
Kini keduanya sudah dibawa ke balai rehabilitasi anak milik Kemensos usai diamankan Satpol PP Tangsel, pada Sabtu (25/9/2021) malam.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Ungkap Alasan Menyentuh Adopsi Bayi Perempuan
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
7 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk Untuk Bayi, Aman Buat Kulit Sensitif
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?