"Baru enam bulan operasi. Iya salah, sampai kayak gini ya memang kita yang salah. Tapi ini baru pertama kali dan itu kecolongan," terang Komar.
Komar mengaku, limbah plastik tersebut dia dapat dari para pengepul. Sementara plastik yang menyebabkan Sungai Cisadane tercemar merupakan bekas bungkus sosis yang didapat dari salah satu pabrik di Cikande, Kabupaten Serang.
"Pewarna makanan sosis dari Cikande, tapi saya nggak tahu-menahu karena plastiknya ini didaptkan dari pengepul, mereka yang keliling. Di sini hanya pencucian plastiknya saja," ungkapnya.
Pantauan SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi, sejumlah limbah plastik yang menjadi pembungkus pewarna sosis itu sebagian masih bertumpuk.
Baca Juga: Akui Salah Cemari Sungai Cisadane dengan Limbah Pewarna, Komar: Kecolongan
Sementara aktivitas pencucian plastik itu kini dihentikan lantaran dalam pemeriksaan dinas tekait hingga kepolisian.
Dari tempat pencucian plastik yang terdapat kotak besar itu, air limbah yang sudah dicuci kemudian dibuang ke sungai melalui peralon yang menjorok ke sungai. Tempat pembuangan itu persis berada di tempat warga yang biasa memancing.
Tak heran, viralnya pencemaran Sungau Cisadane itu kali pertama ditemukan dan direkam video oleh warga yang tengah asik memancing di sana. Video tersebut, lalu viral di media sosial sejak Sabtu (2/10/2021).
Kini, Komarudin hanya bisa pasrah. Dia pun mempersilakan jika pihak Pemerintah Kota Tangsel dan aparat penegak hukum menyegel tempat usahanya itu.
Tetapi jika ditutup, Komar meminta solusi untuk lima pekerjanya yang akan terkena dampak jika lapaknya itu ditutup atau disegel.
Baca Juga: Mengenal Rumah Aannemers, Bangunan yang Digagas Jadi Wisata Sejarah di Serpong
"Ya kita sih nggak tahu lanjut atau nggak. Harapannya dilihat dululah, dikonfirmasi apa yang jadi masalahnya. Buat pribadi saya nggak masalah, tapi kasihan buat yang kerja. Hari ini tutup nggak masalah, ada solusi gak buat yang kerja?" ungkapnya.
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Polres Tangsel Tangguhkan Penahanan Ibu Yani Usai Dua Anaknya Jual Ginjal di Bundaran HI
-
Deolipa Yumara Skakmat Razman soal Kewenangan Saksi: Siapapun Boleh Jadi Saksi!
-
Lagi Hits! 5 Tempat Bukber di Tangsel dengan Suasana Instagramable
-
Drama di Pengadilan: Saksi Hotman Paris Beri Jawaban Identik, Razman Arif Nasution Curiga!
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
-
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota
-
Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing: Arus Kas Makin Efisien
-
Tiga Kali Bobol! Sistem IT Bank DKI Lemah, Gubernur Ancam Gandeng Lembaga Audit Internasional!