SuaraJakarta.id - Paguyuban Warga Kabupaten Bantul atau Warkaban menggelar pementasan wayang kulit di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (9/10/2021). Pergelaran seni budaya ini dalam rangka perayaan hari jadi Warkaban ke-40 yang bertemakan "Warkaban Berperan Serta Membangun Bantul Lebih Sejahtera".
Ketua Umum Warkaban Didik Akhmadi mengatakan, pementasan wayang kulit ini mengangkat cerita 'Bangun Sapto Argo' dengan menghadirkan dalang Ki Aneng Kiswantoro.
Cerita pewayangan ini untuk menumbuhkan nilai-nilai semangat membangun negeri yang lestari dan makmur untuk diwariskan bagi generasi penerus.
"Jadi ada nilai-nilai yang harus dikembangkan, dibudayakan, sehingga pembangunan negeri itu lestari dan makmur. Tidak hanya makmur sesaat tetapi juga bisa makmur dalam jangka panjang," kata Didik.
"Tidak hanya kepentingan kita, tapi juga kepentingan generasi mendatang. Itu yang kami inginkan, mengambil ajaran dari nilai-nilai pewayangan yang mungkin kita bisa ambil manfaatnya pada program-program di masyarakat, baik itu secara sosial masyarakat maupun dalam bidang pemerintahan," sambungnya.
Didik menuturkan, Warkaban memiliki kegiatan yang membantu warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Diantaranya, program Santunan, UMKM, dan sebagainya.
Sedangkan selama pandemi Covid-19 mereka lebih banyak melakukan kegiatan secara daring.
"Ada beberapa kegiatan yang sifatnya online seperti diskusi-diskusi terkait dengan pembangunan Bantul di bidang lingkungan hidup, di sektor pertanian. Jadi kegiatan online yang terkait dengan advokasi kebijakan," ujar Didik.
HUT Warkaban ini dihadiri langsung oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslim beserta jajaran. Kegiatan ini digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: BPPTKG Yogyakarta: Tinggi Kubah Lava Barat Daya Gunung Merapi Tambah 1 Meter
Abdul Halim kegiatan Warkaban ini dinilai penting guna menyatukan anggotanya yang berjumlah ribuan di Jabodetabek dengan warga di Bantul.
"Warkaban ini sangat penting untuk kembali mengguyubkan anggota-anggotanya yang sangat banyak itu. Mereka ini organisasi warga bantul yang ada di Jabodetabek," tuturnya.
Menurut dia, komunitas ini sangat peduli terhadap perkembangan Bantul. Mereka membantu masyarakat miskin secara rutin berupa bantuan sosial secara berskala.
Tidak hanya itu, Warkaban juga mengkonsolidasikan tanah yang terbengkalai untuk ditanami pohon-pohon pisang dengan menggunakan anggaran biaya sendiri.
"Kemudian Warkaban ini telah mengkonsolidasikan tanah pekarangan yang kurang produktif untuk ditanami pisang, dengan pembiayaan dari Warkaban untuk kesejahteraan masyarakat Bantul," katanya.
[Jacinta Aura Maharani & Raihan Hanani]
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
-
Resmi! Dukcapil Serahkan NIK Warga RI untuk Awasi Wajib Pajak
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
Terkini
-
Pungli Berkedok Seragam di SMKN 8 Tangsel, Bayar Rp2,7 Juta, Kuitansi Tanpa Stempel
-
5 Alasan Krusial Mengapa Wajib Memakai Pelembap Sebelum Make Up
-
Hindari 5 Warna Cat Ini Agar Ruang Tamu Mungil Tidak Terasa Sempit
-
Rahasia MUA: 5 Bedak Premium Kunci Riasan Pengantin Flawless dan Anti-Geser
-
Indonesia Bicara Baik: Membangun Narasi Positif di Tengah Kebisingan Digital