SuaraJakarta.id - Berkumpul bersama teman-teman sambil minum kopi di kafe tentunya jadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Tapi bagaimana bila minum kopinya juga sambil belajar bahasa isyarat dengan teman tuli?
Tentu kegiatan ini tak kalah asyiknya. Konsep itulah yang diusung kedai kopi Serona Coffee Bintaro yang berlokasi di Jalan Jombang Raya, Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kafe kopi ini menjadi wadah untuk menghilangkan sekat pembatas antara teman tuli dan teman dengar atau mereka yang normal. Kafe kopi ini juga dijuluki sebagai kafe tuna rungu. Karena memang sekira 60 persen dari pekerjanya merupakan penyandang tuna rungu atau teman tuli.
Kafe tersebut didirikan tiga pemuda yang masih berstatus mahasiswa, yakni Romadhonal Qodarul Akbar, Muhammad Fairuzaki atau Idza dan Nanda Azka Mulia.
Baca Juga: Seladang Kafe, Tempat Ngopi di Tengah Kebun Kopi Aceh
Roma bercerita, Serona Coffe Bintaro dibangun berdasarkan hasil idealisme dan pemikiran bisnis dari ketiganya. Masing-masing menentukan konsep kafe dan value yang berbeda dari kafe kopi kebanyakan.
Roma menuturkan, merekrut teman tuli sebagai pekerja di Serona Coffee merupakan idenya. Dia ingin memberikan wadah bagi teman tuli untuk bekerja. Hal itu dia dapat dari pengalamannya saat menjalin komunikasi dengan teman tuli ketika menjadi relawan.
"Sempat ketemu sama teman disabilitas di tempatku jadi relawan. Mereka kaget karena ada yang mau mengobrol dengan mereka. Ternyata mereka punya stigma negatif terhadap kelompok tertentu. Akhirnya ketemu sama teman-teman yang pengen berbisnis dan saya yang pengen punya wadah teman disabilitas kerja," kata Roma bercerita kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—beberapa waktu lalu.
Roma menerangkan, bisnis kafe kopi itu juga jadi lahan pekerjaan baru yang bisa didapatkan oleh para teman tuli. Pasalnya, kata Roma, hanya ada lima sektor pekerjaan yang bisa diakses oleh para penyadang disabilitas.
"Awalnya idealis anak muda yang baru kenal dunia disabilitas, pengen banget nih teman disabilitas untuk setara dengan kita. Karena kalau tidak salah hanya ada 5 sektor pekerjaan bagi mereka dan sulit pula dapat kerjanya," ungkap Roma.
Baca Juga: Warunk Ngopi Ngopi: Tempat Ngopi Murah Meriah dengan Live Music
Roma menerangkan, saat ini jumlah pekerja teman tuli di tempatnya itu mencapai 60 persen. Pihaknya pun sengaja tak menerapkan semua pekerjanya khusus teman tuli, karena 40 persen sisanya merupakan teman dengar atau normal.
Porsi pembagian itu dilakukan agar dapat membuat para pengunjung nyaman datang ke tempat tersebut. Pasalnya, tak semua dapat memahami bahasa isyarat dengan teman tuli.
Tetapi, uniknya Serona Coffee Bintaro, membuat para pengunjungnya tak hanya sekadar menikmati kopi. Tetapi juga bisa belajar memakai bahasa isyarat untuk memesan menu.
Untuk membantu pengunjung berkomunikasi, di pintu masuk kafe terdapat papan tata cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat Abjad Bisindo.
Tetapi, jika tetap kesulitan berkomunikasi, pekerja teman tuli akan menyediakan secarik kertas dan pulpen untuk menuliskan pesan yang ingin disampaikan.
"Nantinya, kita akan pasangi Abjad Bisindo di setiap meja. Sehingga pengunjung benar-benar dapat belajar dan memesan makan atau minum menggunakan bahasa isyarat," papar Roma.
Pantauan SuaraJakarta.id, kafe kopi tersebut ramai dikunjungi pada sore menjelang malam. Pengunjungnya beragam, mulai dari anak-anak muda atau ABG, bahkan juga ada satu keluarga yang datang.
Salah satu bahasa isyarat yang mudah dipelajari dari teman tuli mungkin 'terima kasih'. Pasalnya, bahasa isyarat itu selalu digunakan para teman tuli saat mengantarkan makanan atau bahkan saat menyapa pengunjung yang akan pulang.
Roma menuturkan, tak ada treatment khusus yang diberikan pada para pekerja teman tuli. Dia hanya menerapkan, baik dari jajaran owner, pegawai lain teman dengar dan teman tuli itu setara. Saling tegur jika salah dan saling belajar untuk jadi lebih baik.
"Harapan, pengennnya semua setara, mau disabilitas dan non-disabilitas cowok atau cewek, mau kulit hitam putih semua dianggap sama. Membiasakan mereka dan kita terbiasa dengan mereka," tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran di UPN Veteran Jakarta ini mengatakan, saat awal-awal kafe kopi dibuka, ada pekerja teman tuli yang sempat takut melayani pengunjung karena tidak berani dan belum terbiasa. Tetapi, kini semua teman tuli sudah menikmati dan enjoy melayani.
Keberadaan teman tuli di kafe tersebut menjadi daya tarik tersendiri. Para pengunjung akan mendapat pengalaman ngopi berbeda karena bisa sekaligus mempelajari bahasa isyarat.
Tak hanya digandrungi pecinta kopi, keberadaan Serona Coffee Bintaro jadi harapan penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan dan beradaptasi dengan lingkungan.
Sementara, para owner kini harus mengatur setiap permintaan orangtua dari teman tuli untuk dapat bekerja di sana. Sedangkan kafe yang mulai ramai, mereka juga harus menyiapkan kursi dan meja serta membatasi jumlah pengunjung sesuai ketentuan PPKM di Tangsel.
Serona Coffee Bintaro merupakan kafe baru yang melakukan grand opening pada 28 September 2021. Seremoni itu bahkan dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
Tak hanya itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy sempat menjajal memesan kopi dengan bahasa isyarat di Serona Coffee Bintaro.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Brutal! Remaja Putri di Jonggol Hajar Temannya di Warung Kopi, Ini Kata Polisi
-
Apa itu Kopi Pancong dan Kopi Sanger? Simak 6 Fakta Unik Soal Budaya Ngopi di Aceh
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
3 Cara Minum Kopi yang Benar, Dijamin Bantu Turunkan Berat Badan!
-
Cara Minum Kopi Agar Berat Badan Menyusut Tapi Tetap Nikmat
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap
-
Calon Gubernur DKI Pramono Anung Lahir dan Besar di Kediri, Begini Kesehariannya Saat Sekolah
-
Peringati Hari Keuangan Nasional, Bank Mandiri Perkuat Komitmen Layanan Inklusif untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Bersama Semangat Sumpah Pemuda, Astra Serahkan Apresiasi 15th SATU Indonesia Awards 2024