SuaraJakarta.id - BPBD DKI Jakarta mengimbau warga Ibu Kota meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem pada 30-31 Oktober 2021.
"Warga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, salah satunya dengan membaca buku saku 'Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat' melalui tautan https://tiny.cc/bukusakusiagabanjir," kata Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, Jumat (29/10/2021).
Berdasarkan keterangan dari BPBD DKI Jakarta, cuaca ekstrem Jakarta berlangsung antara 30 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB sampai 31 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB.
Cuaca ekstrem tersebut, menurut BPBD DKI Jakarta, memiliki potensi berdampak hujan lebat yang kemungkinan mengakibatkan banjir di wilayah DKI Jakarta dengan rincian:
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 30-31 Oktober
- Kota Jakarta Timur (Siaga)
- Kota Jakarta Selatan (Waspada)
- Kota Jakarta Barat (Waspada)
- Kota Jakarta Pusat (Waspada)
- Kota Jakarta Utara (Waspada)
"Detail informasi prakiraan berbasis dampak BMKG tersebut dapat diakses melalui tautan berikut: https://signature.bmkg.go.id," tulis BPBD
Selain diminta untuk membaca buku panduan, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Yakni hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat yang disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es.
Cuaca tersebut dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung.
"Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi agar berhati-hati," tulis BPBD DKI Jakarta.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini fenomena La Nina yang berdampak ke sebagian wilayah Indonesia.
Baca Juga: Antisipasi Bencana, Pengelola Watu Purbo Siagakan Petugas Jaga
BMKG memperkirakan fenomena La Nina, dengan intensitas lemah hingga moderat, terjadi hingga Februari 2022.
Prediksi serupa juga disampaikan oleh lembaga pemantau cuaca di antaranya dari Amerika Serikat, Australia dan Jepang.
"Memperkirakan bahwa La Nina ini setidaknya akan terjadi hingga level moderat, hingga Februari 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rakornas Antisipasi La Nina, Jumat (29/10/2021).
Berita Terkait
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Gujarat Siaga Merah: Gelombang Panas Ekstrem Mengancam Saurashtra dan Kutch!
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Bongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur Alternatif
-
Pramono Luncurkan Transjabodetabek 21 April, Sekalian Gratiskan Naik Transum di Jakarta
-
Libatkan Tim Jibom, 205 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Paskah di Gereja Katedral
-
Bank DKI Didemo Depan Balai Kota Sampai Menginap, Pramono: Itu Wajar
-
Tarif Baru Sempat Bikin Kaget, Biaya Konsumsi Air PAM Jaya di Apartemen Bakal Dihitung Per Unit