SuaraJakarta.id - Seorang bocah berusia 7 tahun bernama Muhamad Abidzar Setiawan tewas usai terpeleset dan tenggelam di kubangan air galian tanah merah proyek pembangunan Tol Serpong-Balaraja di Cilenggang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Bocah kelas 1 SD Cilenggang 04 itu terpeleset saat berjalan pulang ke rumahnya usai bermain hujan-hujanan pada Selasa (2/11/2021) siang. Jasad Abdizar kemudian ditemukan tewas pada pukul 23.30 WIB.
Hingga kini, pihak keluarga masih terpukul dan kehilangan atas musibah yang dialami Abidzar. Yang paling merasa terpukul adalah Regi (17), kakak dari Abidzar.
Pasalnya, sebelum ditemukan tewas, Regi sempat bertemu dengan Abidzar yang sedang bermain hujan-hujanan bersama teman-temannya. Saat itu Regi bahkan sempat mengajak adiknya itu pulang.
"Jam setengah dua dia lagi hujan-hujanan, lalu jam 2 kita ajak pulang. Kata anaknya "nanti aja A sama teman," kata Regi kepada SuaraJakarta.id ditemui di kediamannya, Rabu (3/11/2021).
Berselang dua jam, pada pukul 16.00 WIB, Regi dan keluarga mulai panik lantaran hujan sudah reda tetapi Abidzar tak kunjung pulang.
Regi pun berusaha mencari keberadaan adiknya itu ke tempat Abidzar dan teman-temannya bermain hujan.
Regi pun bertemu dengan sejumlah teman-teman adiknya itu bahwa Abidzar dan disebut sudah pulang sekira pukul 15.30 WIB dan melewati Jalan Masjid Ar-Rohman dekat galian Tol Serpong-Balaraja.
Pencarian sore itu pun nihil. Hingga malam bahkan tak ada kabar keberadaan Abdizar. Pihak keluarga yang menemukan jalan buntu, akhirnya mengumumkan lewat pengeras suara masjid dan mushola bahwa Abidzar hilang.
Baca Juga: Viral Bocah Keliling Jualan Cobek, Tasbih di Tangan Bikin Salfok Warganet
Datangi Paranormal
Bahkan, kata Regi, pihak keluarga sempat mendatangi dua 'orang pintar' untuk mengetahui tempat dan kondisi yang dialami Abidzar.
"Kita nyari ke orang pintar juga. Kita malah disuruh pulang, kita keluarga bingung dan sedih. Terus ke kampung sebelah di Babakan datangi orang pinter lagi. Katanya 'Anaknya sudah tidur, sudah nggak ada umurnya lagi', orang pintarnya bilang begitu," ungkap Regi menirukan percakapan orang pintar yang ditemuinya.
Mendengar itu, Regi dan kelurga pun hanya bisa pasrah sambil tetap berusaha terus mencari. Lalu pada pukul 22.30 WIB, warga kemudian berinisiatif mencari Abidzar ke dalam kubangan galian Tol Serpong-Balaraja itu. Kedalamannya diperkirakan hingga 1 meter.
"Kira-kira jam setengah 11 malam akhirnya Abidzar ketemu sama warga yang nyari ke dalam galian pakai besi. Dicari-cari ternyata ada yang ganjel diangkat ternyata Abidzar," beber Regi.
"Badannya sudah kaku banget. Sudah nggak ada napasnya lagi, biru-biru juga. Posisi kepalanya di bawah, kakinya di atas," tambah Regi.
Pihak keluarga menduga, Abidzar tenggelam di dalam kubangan galian itu karena terpeleset tanah merah di dekat galian saat akan pulang ke rumah.
Obrolan Terakhir
Sebagai kakak, Regi masih tak menyangka bahwa adiknya itu tewas akibat tenggelam di dalam kubangan galian usai bermain hujan-hujanan.
Dia pun mengenang aktivitas bersama adiknya. Malam sebelum musibah itu, dia sempat mengajak adiknya bermain bulutangkis bareng di dekat rumah.
"Masih nggak nyangka, kemarin malamnya kita main bulutangkis dan siangnya sempat saya ajak pulang. Ternyata itu terakhir saya ngobrol sama adik. Kita semua nangis, histeris, ada yang pingsan juga," tutur Regi.
Meski begitu, kini pihak keluarga mencoba mengikhlaskan kepergian Abidzar untuk selama-lamanya. Jenazah Abidzar di makamkan di kampung halaman bapaknya di Depok, Jawa Barat.
Diketahui, Abidzar merupakan anak kedua dari pasangan Dadang Setiawan dan Rinda Jubaedah. Mereka tinggal di sebuah kontrakan di RT 4 RW 2 Kelurahan Cilenggang, Serpong.
Tabuh Perkakas
Sementara lokasi galian tanah merah Tol Serpong-Balaraja tak jauh dari kontrakan mereka, hanya berjarak beberapa puluh meter.
Warga sekitar Zaitun (47) mengaku, sempat ikut mencari keberadaan Abidzar. Bahkan, dia turut mencari sambil memukul perkakas dapur seperti wajan dan panci.
Hal itu diyakini sebagai cara orang tua terdahulu ketika mencari orang yang hilang diduga dibawa makhluk halus.
"Semalam di sini warga pada ramai nyariin. Ibu-ibunya juga nyariin, pada nabuhin (mukul) perabotan dapur. Kalau kata orang dulu mah khawatir dibawa makhluk halus, makanya dipanggilin sambil nabuh perkakas," ungkapnya.
Terkini, pihak penggarap proyek Tol Serpong-Balaraja disebut Regi sudah mendatangi kediamannya untuk memberikan santunan yang diperuntukkan kebutuhan tahlilan.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Tag
Berita Terkait
-
Dasco Kasih Kado ke Bocah SD yang Selamatkan Merah Putih saat HUT RI
-
Usai Perayaan HUT RI ke-80, Bocah Ini Pungut Makanan Bekas Pejabat
-
Gegap Gempita HUT RI, Bocah di Gowa Pungut Sisa Makanan Pejabat Usai Upacara Kemerdekaan!
-
5 Fakta Menusuk di Balik Video Viral Bocah Pungut Snack Pejabat
-
Viral Potret Kontras Gaya Hidup Pejabat dan Rakyat Jelata yang Bikin Miris
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Rabu 20 Agustus 2025: Cek 5 Lokasi, Syarat, dan Biaya Terbaru
-
BSU 2025 Rp600 Ribu Cair Berapa Kali? Cek Jadwal dan Syarat Lengkap agar Tak Ketinggalan
-
5 Cara Cerdas Mendapatkan Dana Kaget Hari Ini, Langsung Cair Anti Tertipu
-
Layanan SIM Keliling Tersedia di 5 Lokasi DKI Jakarta
-
Pabrik Lilin Rumahan di Jakbar Ludes Terbakar