SuaraJakarta.id - Nasib malang dialami DTH. Pemuda usia sekitar 25 tahun itu tewas usai terjebak di tengah tawuran remaja yang pecah di kawasan pemukiman PIK RT 11 RW 07 Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (14/11/2021) pagi kemarin.
Sementara, salah seorang rekannya berinisial D sempat tak sadarkan diri hingga harus menjalani perawatan intensi di rumah sakit. Kedua korban sama sekali tidak terlibat dalam kelompok yang tawuran.
Rosalina, warga setempat mengatakan, korban merupakan rekan dari putranya bernama Firman. Mereka, lanjut Rosalina, hanya kebetulan melintas usai pulang kerja. Firman sendiri telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi bersama rekannya bernama Aan di Polsek Cakung.
Rosalina mengatakan, dari pengakuan anaknya, Firman bersama kempat rekannya termasuk DTH dan D, serta L baru saja pulang kerja mengendarai sepeda motor. Mereka berlima bekerja sebagai kurir lepas di salah satu e-commerce.
"Kebetulan mau pulang ke rumah, habis kerja, ada lima orang ini satu grup," kata Rosalina kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Senin (15/11/2021).
Sesampainya di lokasi tawuran, Firman dan keempat rekannya mendapati ada keramaian dan sejumlah anak remaja berlarian membawa senjata tajam berupa celurit.
"Di depan itu ada tawuran, orang itu enggak tahu, anak saya menyelamatkan diri, sudah ada petasan atau apa," jelas Rosalina.
Saat berusaha menyelamatkan diri, Firman terpencar dengan D dan DTH. Karena dirasa sudah aman Firman dan rekannya L dan Aan kembali melanjutkan perjalanan.
Namun baru berjalan beberapa meter, mereka menemukan D dan DTH tergeletak dalam keadaan bersimpah darah.
Baca Juga: Darah Berceceran Saat Tawuran Di Cakung, Polisi Buru Pelaku
"Sudah reda, sudah gak ada sama sekali pelaku, anak saya naik ke sana. Nah di sana teman anak saya sudah tersungkur. Yang satu motor itu dua-duanya (D dan DTH)," ujar Rosalina.
Melihat kedua rekannya luka parah, Firman dan Aan langsung melarikannya ke rumah sakit. Namun, nyawa DTH tidak terselamatkan karena diduga mengalami pendarahan. Sementara D sempat tak sadarkan diri, namun telah siuman.
Terpisah, Ketua RT 11 Muhammad Yamin (61) mengatakan, tak mengetahui penyebab tawuran remaja itu. Bahkan dia juga tidak mengetahui asal para pelaku yang menyerang kawasannya.
"Itu warga luar, ya mereka menyerang. Informasinya nyerang sini," kata Yamin.
Diberitakan sebelumnya, dalam video berdurasi 1 menit 44 detik yang beredar di kalangan wartawan, sejumlah remaja berlari sambil membawa senjata tajam berupa celurit berukuran panjang.
Ada pula yang membakar kembang api, kemudian diarahkan secara horizontal. Tidak terekam lawan dari kelompok remaja tersebut. Namun perekam video menunjukkan bercak darah yang tercecer di jalan dan membekas di celurit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
-
Dokumen Kependudukan Rusak atau Hilang Pasca Banjir Tangerang? Begini Cara Mengurusnya
-
5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik
-
Ukuran Tandon Air Ideal untuk Keluarga 4 Orang Dan Rekomendasi Merek Terlaris
-
5 Rekomendasi Bahan Atap Carport Rumah yang Tidak Panas dan Awet