Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 18 November 2021 | 18:43 WIB
Ilustrasi vaksinasi.

SuaraJakarta.id - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengatakan, booster vaksin COVID-19 dibutuhkan di Jakarta. Namun diberikan setelah vaksinasi secara lengkap sudah terlaksana 100 persen.

"Saya kira pemberian vaksin harus merata dulu di seluruh Indonesia, tapi untuk Jakarta karena padat penduduk dan aktifitas tinggi, maka booster vaksin diperlukan jika target vaksin dosis pertama dan kedua sudah terlaksana," kata Ima, Kamis (18/11/2021).

Menurut Ima, saat ini terjadi penumpukan vaksin di Puskesmas untuk vaksinasi dosis kedua. Ini lantaran banyaknya pihak yang menggelar vaksinasi dosis pertamanya saja, tapi dosis keduanya belum dilaksanakan.

"Makanya terjadi penumpukan vaksin. Karena itu, vaksinasi dosis kedua juga harus dipercepat, minimal sampai 90 persen, sebelum melakukan penyuntikan booster vaksin," ucapnya.

Baca Juga: Belum Merata, Cakupan Vaksinasi Covid-19 di 22 Provinsi Ini Masih Rendah

Kejar target untuk vaksinasi dosis kedua ini, kata Ima, harus dilakukan. Karena fasilitas kesehatan yang melayani penyuntikan vaksin seperti Puskesmas, terjadi antrean, sementara pendafaran daring melalui aplikasi JAKI juga penuh.

"Kita harus fokus vaksin dosis kedua, targetkan 100 persen, minimal 90 persen lah. Jika sudah tercapai target vaksinasi dosis kedua, baru booster bisa dilakukan," tutur Ima.

Realisasi vaksinasi di Jakarta, berdasarkan data Dinas Kesehatan pada Rabu (17/11), untuk vaksinasi program, total dosis pertama sebanyak 11.025.452 orang (123,3 persen dari warga di Jakarta), dengan proporsi 67 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 33 persen warga KTP Non DKI.

Sedangkan total vaksin dosis kedua, kini mencapai 8.764.680 orang (98 persen dari warga Jakarta), dengan proporsi 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP Non DKI.

Baca Juga: BIN Gelar Vaksinasi Massal Serentak di Lima Kabupaten di Sumbar

Load More