Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 30 November 2021 | 14:32 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021 di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (5/5/2021). [Instagram@arizapatria]

SuaraJakarta.id - Pemerintah pusat kembali menaikkan status PPKM Jakarta dari Level 1 menjadi Level 2. Kebijakan PPKM Level 2 Jakarta berlaku mulai 30 November-13 Desember 2021.

Keputusan PPKM Level 2 Jakarta tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 63 Tahun 2021 tentang PPKM Level Tiga, Dua dan Satu.

Inmendagri yang terbaru itu sekaligus menggantikan Inmendagri Nomor 60 Tahun 2021 yang berakhir pada 29 November 2021.

Terkait kenaikan PPKM Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, agar hal ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada, berhati-hati, serta ketat menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: UMP 2022 DKI Ingin Dinaikan Lagi, Wagub DKI: Pengusaha Tak Masalah sampai 5 Persen

"Mudah-mudahan dengan diberlakukan Level 2 ini menjadi warning agar hati-hati lagi, protokol kesehatan lebih taat lagi," kata Wagub DKI ketika hadir pada Seminar Pendidikan The Fatwa Center di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Riza menjelaskan, peningkatan level PPKM Jakarta harus dihadapi dan dijalani untuk menekan penularan COVID-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Sebab, biasanya saat momentum libur kerap diikuti peningkatan jumlah kasus positif COVID-19. Sehingga harus dilakukan langkah pencegahan.

Salah satunya dengan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat dengan lebih ketat.

"Ini proses yang harus dijalani, kita hadapi," ucap Wagub DKI.

Baca Juga: Reuni 212 Pindahkan Lokasi Acara ke Tempat Ini, Wagub DKI Beri Pujian: Sangat Bijak

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta, lanjut Riza, akan menyesuaikan ketentuan dalam Inmendagri itu dengan aturan turunan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat.

"Nanti kami akan menyesuaikan Pergub-nya menyikapi Inmendagri memasuki akhir tahun," pungkas Wagub DKI.

Dengan berlakunya PPKM Level 2 Jakarta, sejumlah penyesuaian dilakukan. Di antaranya pengetatan jumlah kapasitas di sektor-sektor tertentu.

Misalnya sektor usaha non esensial dari sebelumnya 75 persen menjadi 50 persen kerja dari kantor (WFO). Sektor esensial di antaranya keuangan dan perbankan dari sebelumnya maksimal 100 persen kini menjadi maksimal 75 persen.

Kemudian, supermarket, hypermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan maksimal kapasitas pengunjung 75 persen yang sebelumnya 100 persen.

Warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jalanan dan sejenisnya diizinkan buka hingga pukul 21.00 WIB dengan kapasitas 50 persen. Sebelumnya hingga 22.00 WIB dengan kapasitas 75 persen.

Restoran/rumah makan, kafe yang berada di dalam gedung atau area terbuka baik yang berada di lokasi tersendiri maupun di dalam mal diizinkan buka 50 persen hingga pukul 21.00 WIB.

Sebelumnya, pada PPKM Level 1 Jakarta, diizinkan buka hingga pukul 22.00 WIB dengan kapasitas 75 persen.

Mal, pusat perbelanjaan dan pusat perdagangan dibuka dengan kapasitas 50 persen hingga pukul 21.00 WIB yang sebelumnya 100 persen hingga pukul 22.00 WIB.

Load More