SuaraJakarta.id - Pemerintah pusat kembali menaikkan status PPKM Jakarta dari Level 1 menjadi Level 2. Kebijakan PPKM Level 2 Jakarta berlaku mulai 30 November-13 Desember 2021.
Keputusan PPKM Level 2 Jakarta tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 63 Tahun 2021 tentang PPKM Level Tiga, Dua dan Satu.
Inmendagri yang terbaru itu sekaligus menggantikan Inmendagri Nomor 60 Tahun 2021 yang berakhir pada 29 November 2021.
Terkait kenaikan PPKM Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, agar hal ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada, berhati-hati, serta ketat menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: UMP 2022 DKI Ingin Dinaikan Lagi, Wagub DKI: Pengusaha Tak Masalah sampai 5 Persen
"Mudah-mudahan dengan diberlakukan Level 2 ini menjadi warning agar hati-hati lagi, protokol kesehatan lebih taat lagi," kata Wagub DKI ketika hadir pada Seminar Pendidikan The Fatwa Center di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Riza menjelaskan, peningkatan level PPKM Jakarta harus dihadapi dan dijalani untuk menekan penularan COVID-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Sebab, biasanya saat momentum libur kerap diikuti peningkatan jumlah kasus positif COVID-19. Sehingga harus dilakukan langkah pencegahan.
Salah satunya dengan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat dengan lebih ketat.
"Ini proses yang harus dijalani, kita hadapi," ucap Wagub DKI.
Baca Juga: Reuni 212 Pindahkan Lokasi Acara ke Tempat Ini, Wagub DKI Beri Pujian: Sangat Bijak
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta, lanjut Riza, akan menyesuaikan ketentuan dalam Inmendagri itu dengan aturan turunan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat.
"Nanti kami akan menyesuaikan Pergub-nya menyikapi Inmendagri memasuki akhir tahun," pungkas Wagub DKI.
Dengan berlakunya PPKM Level 2 Jakarta, sejumlah penyesuaian dilakukan. Di antaranya pengetatan jumlah kapasitas di sektor-sektor tertentu.
Misalnya sektor usaha non esensial dari sebelumnya 75 persen menjadi 50 persen kerja dari kantor (WFO). Sektor esensial di antaranya keuangan dan perbankan dari sebelumnya maksimal 100 persen kini menjadi maksimal 75 persen.
Kemudian, supermarket, hypermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan maksimal kapasitas pengunjung 75 persen yang sebelumnya 100 persen.
Warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jalanan dan sejenisnya diizinkan buka hingga pukul 21.00 WIB dengan kapasitas 50 persen. Sebelumnya hingga 22.00 WIB dengan kapasitas 75 persen.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Cegah Varian Omicron, Pemprov DKI Perketat Pintu Masuk Pelabuhan dan Bandara
-
Ada Sumur Resapan Rusak Tak Sampai Sebulan, Wagub DKI Minta Warga Lain Lapor
-
Sumur Resapan di Jalan Intan Jebol, Pemprov DKI Evaluasi Kontraktor Penggarap
-
Wagub DKI Sebut Reuni 212 Tidak Jadi di Monas
-
UMP Jakarta 2022 Cuma Naik Rp 37.749, Wagub DKI: Ini Keputusan Bersama
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Di Garasi UMKM yang Didirikan Mas Dhito, Wisatawan Asal California Antusias Melihat Seni Tari Lokal
-
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Lewat 9 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tumbuhkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Bekali 70 Usahawan Kreatif Naik Kelas di Depok
-
5 Rekomendasi Warna Cat Dulux Untuk Ruang Tamu Agar Terlihat Mewah
-
UMKM MerapatKUR BCA 2025: Pinjaman Tanpa Agunan Hingga 500 Juta