Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 06 Desember 2021 | 15:48 WIB
Peta kawasan rawan bencana di Gunung Semeru. [Dok. Kementerian ESDM]

SuaraJakarta.id - Upaya mitigasi bencana dilakukan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyampaikan peta kawasan rawan bencana di Gunung Semeru, Jawa Timur, kepada pemerintah daerah setempat.

"Kami menyampaikan peta kawasan rawan bencana yang merupakan upaya mitigasi dari badan geologi, terkait dengan potensi bahaya dari gunung api ini," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam konferensi pers, Senin (6/12/2021).

Eko menjelaskan peta kawasan rawan bencana itu tak hanya menyediakan informasi terkait area berbahaya di Gunung Semeru. Tapi juga area yang relatif aman dari ancaman bencana.

Menurutnya, peta ini penting karena kondisi sekarang banyak masyarakat terdampak akibat letusan yang terjadi pada 4 Desember 2021.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Meluncurkan Awan Panas

Sehingga mereka memerlukan data-data tentang jalur evakuasi dan juga tempat-tempat penampungan pengungsi yang aman.

"Tadi sudah ditindaklanjuti oleh wakil bupati di sana sebagai upaya untuk keselamatan masyarakat di sana," ujar Eko.

Berdasarkan data Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, sebanyak 15 orang meninggal dunia akibat diterjang awan panas erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Para korban meninggal dunia itu, dengan rincian delapan jiwa terindentifikasi di Kecamatan Pranojiwo dan tujuh jiwa lainnya di Kecamatan Candipuro.

Pos komando juga mencatat total korban terdampak sebanyak 5.205 orang, hilang 27 orang dan meninggal dunia 15 orang.

Baca Juga: Pakar UGM Ingatkan Bahaya Banjir Bandang Pasca Erupsi Gunung Semeru

Sementara itu, warga yang mengungsi akibat Gunung Semeru erupsi berjumlah 1.707 orang yang tersebar di 19 titik.

Load More