SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan Rumah Susun atau Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat orang yang baru bepergian dari luar negeri.
Pengoperasian Rusun Nagrak sebagai tempat karantina telah dimulai sejak Minggu (20/12/2021) kemarin.
Camat Cilincing, Muhammad Andri mengatakan sebanyak 1.600 orang telah melakukan karantina di Rusun Nagrak. Sementara kapasitas keseluruhannya di Rusun itu adalah 3.500 orang.
"Sudah, sudah (Rusun Nagrak jadi tempat karantina) dari kemarin. Sudah banyak. Sampai 1600-an (terisi)," ujar Andri saat dikonfirmasi, Senin (20/12/2021).
Andri enggan menjelaskan lebih lanjut soal operasional Rusun Nagrak sebagai tempat karantina.
Untuk tower mana saja yang dibuka, Andri meminta agar ditanyakan ke Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.
"Nah sekarang kan sudah ada Satgas-nya, silakan ke TKP langsung ya. Nanti saya salah jawab lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat melakukan lockdown di area Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta Pusat.
Wisma Atlet lockdown setelah ditemukannya kasus Omicron yang memapar petugas kebersihan setempat.
Baca Juga: Wisma Atlet Lockdown, Pemprov DKI Siapkan Rusun Nagrak untuk Karantina WNI dari LN
Terkait ini, Pemprov DKI menyiapkan Rumah Susun atau Rusun Nagrak di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat karantina bagi WNI yang baru pulang dari luar negeri, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina bagi orang yang terpapar COVID-19.
"Kita pastikan semua persiapan tempat-tempat karantina, seperti sebelumnya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (20/12/2021).
"Juga menyiapkan rumah sakit, berbagai fasilitasnya, tenaga kesehatan, tempat tidur, tempat karantina semua sudah disediakan," lanjutnya.
Pemprov DKI, lanjut Riza, akan mengikuti kebijakan yang menjadi keputusan Satgas COVID-19 terkait antisipasi penyebaran Omicron.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan Rusun Nagrak Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat karantina 10 hari bagi WNI maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Rusun Nagrak akan disiapkan beberapa tower untuk antisipasi pasien jika di Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput penuh.
Berita Terkait
-
Kasus Omicron Muncul, Gerindra Panggil Mulan Jameela untuk Klarifikasi soal Karantina
-
INFOGRAFIS: Perjalanan Internasional dari 11 Negara Ini Wajib Karantina 14 Hari
-
Wagub DKI Periksa Penyebab Antrean Karantina di Pasar Rumput
-
Heboh Pelanggaran Karantina Covid-19, Mulan Jameela Dipanggil Gerindra
-
Heboh Kabar Tak Jalani Karantina, Mulan Jameela Akan Dipanggil Gerindra
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
Terkini
-
Polisi Tangkap Pemuda Simpan 7 Kg Ganja Siap Edar
-
Seskab Teddy Pimpin Lari Merdeka: Kibarkan Merah Putih Bersama Teman Akmil
-
Promo Gajian Terbaru Agustus 2025, Diskon Besar untuk Belanja Hemat Bulan Ini
-
Kampanye Protokol Jakarta di Forum ASEAN, Menkum Pastikan Tanggung Jawab Platform Global Royalti
-
Bank Mandiri Ajak Generasi Muda Dukung Ekonomi Sirkular