Seiring waktu berjalan, Mantono mulai terbiasa dengan pekerjaanya. Dia tak lagi menghiraukan pandangan negatif pada dirinya.
Dia mencoba berpegang teguh pada pendiriannya bahwa pekerjaan yang dilakukannya halal meski berkerja di tempat ibadah agama lain.
"Awal-awal saudara sama teman pada nanya, heran saya kerja di gereja. Saya pandang sih kalau kita kerja ikhlas dan apa adanya, kalau ada yang ngejek sebelah mata kerja di gereja, yang penting saya kerjanya halal. Nggak ada rasa minder, kecuali kita nggak baik, kemungkinan nggak enak," katanya.
"Kalau menurut saya sama aja di mana tempat kita bekerja yang penting halal. Kalau kita niatnya baik Insya Allah. Saya kerja buat anak istri di rumah, yang penting bukan mencuri," tambahnya tersenyum.
Baca Juga: Unik! Bukan Cemara, Gereja Mewah di Tangsel Ini Buat Pohon Natal dari Sembako
Tak Kesulitan untuk Salat
Selama bekerja, Mantono tak merasa kesulitan untuk menjaga salat. Dia bisa salat di mana saja. Tapi dia juga menghargai tempat-tempat mana yang sangat dijaga oleh pihak gereja.
Di pastoran, Mantono bisa leluasa melaksanakan salat setiap waktunya. Terpenting, tempatnya bersih dan nyaman untuk beribadah kepada Allah SWT.
"Di sini banyak ada tempat buat dipakai salat, di kamar yang biasa digunakan untuk tamu itu juga boleh. Kalau shalat kan yang penting niatnya, tempatnya bersih sudah gitu aja. Semua tempat asal bersih, bisa shalat," ungkapnya.
Baca Juga: Gereja Santo Laurensius Batasi Jemaat Misa Natal, Lebih Sedikit dari Aturan Pemkot Tangsel
Meski hanya sebagai asisten rumah tangga, namun Mantono memiliki "keistimewaan". Dia diizinkan masuk ke area-area tertentu yang tidak bisa semua orang, termasuk pengurus gereja masuk jika tak ada kepentingan di pastoran.
Berita Terkait
-
Mengapa Muhammadiyah dan NU Bisa Berbeda dalam Menentukan Idul Fitri?
-
Wamenekraf Sebut Destinasi Ini Wujud Toleransi dan Kreativitas dalam Pariwisata Indonesia
-
Lebih dari Sekadar Tren: War Takjil sebagai Perekat Toleransi
-
Banjir di Tangsel Belum Surut, Catat Nomor-nomor Penting Ini untuk Kondisi Darurat
-
Rampung Juli 2025, Indonesia Bakal Punya Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu Negeri Pertama
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Sterilisasi Kucing Terbanyak, Pramono Anung Terima Penghargaan Rekor MURI
-
Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat
-
Tak Harus Tunggu Ulang Tahun, Warga Jakarta Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
-
Pemprov DKI Siapkan Pergub Layanan Gratis MRT dan LRT Jakarta
-
Polisi Tangkap Tiga Pencuri di Bengkel Kapal di Penjaringan Jakarta Utara