Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Rabu, 26 Januari 2022 | 11:16 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk menjamin kekebalan kelompok menjelang pelaksanaan salah satu agenda G20, yakni jalur keuangan/Finance Track di Jakarta.

"Vaksin booster kami percepat, pengawasan kami tingkatkan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Rabu (26/1/2022).

Pemprov DKI, lanjut dia, juga akan meningkatkan pemberian sanksi bagi semua pihak yang melanggar aturan protokol kesehatan.

Riza mengatakan bahwa pihaknya menyambut Jakarta menjadi tuan rumah pengganti untuk salah satu agenda G20 itu meski kasus Covid-19 termasuk varian Omicron sedang meningkat di Jakarta.

Baca Juga: Wakil Rakyat Khawatir Formula E Tidak Jadi Digelar Padahal Penyelenggara Sudah Utang Rp1,2 Triliun, Uangnya Buat Apa?

Alasannya, lanjut dia, karena capaian vaksinasi di Jakarta untuk dosis pertama hingga Selasa kemarin, sudah mencapai 12,1 juta atau 120 persen dari target 10 juta vaksinasi. Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 9,75 juta atau 96 persen.

Sementara itu, capaian vaksinasi dosis ketiga di DKI Jakarta hingga Selasa mencapai 357.453 orang.

"Berbagai dukungan dan sarana prasarana jauh lebih siap sebagai ibu kota negara sudah siap dan pengamanannya Insya Allah kami siap," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan memindahkan agenda pertemuan G20 jalur keuangan dari Bali ke Jakarta menyusul penyebaran Covid-19 terutama varian Omicron.

Adapun agenda yang dipindahkan itu, yakni pertemuan kedua tingkat deputi bank sentral serta agenda kedua yakni pertemuan tingkat menteri keuangan dan bank sentral yang sedianya diadakan di Nusa Dua, Bali, 15-18 Februari 2022.

Baca Juga: Pasang Badan Demi Giring, PSI DKI Jakarta Minta Wagub Ahmad Riza Patria Belajar Demokrasi

Sementara itu, kasus positif harian Covid-19 di Jakarta hingga Selasa mencapai 2.190 kasus yang terdiri dari 1.829 kasus yang dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN dan 361 non-PPLN.

Sedangkan kasus positif aktif mencapai 12.199 kasus terdiri dari 1.900 kasus PPLN dan 10.299 kasus non-PPLN atau transmisi lokal. Untuk kasus varian Omicron tercatat sebanyak 1.697 kasus terdiri dari 1.166 kasus PPLN dan 531 kasus transmisi lokal. (Antara)

Load More