Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 29 Januari 2022 | 16:51 WIB
Petugas menyiapkan velbed bagi warga yang akan menjalani isolasi mandiri terpusat di GOR Kecamatan Matraman, Jakarta, Selasa (13/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi/Pemprov DKI Jakarta didesak perbanyak tempat isolasi terpusat. Terutama di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Hal ini sebagaimana langkah mengantisipasi tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) di Jakarta yang diperkirakan akan terus naik.

Kondisi perkiraan itu mengacu pada perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta yang terus menunjukkan grafik kenaikan akhir-akhir ini.

"Sehingga pemerintah harus menyiapkan atau membuat lagi tempat-tempat isolasi terpusat agar masyarakat tidak perlu ke rumah sakit ketika terkonfirmasi positif COVID-19. Dan angka BOR rumah sakit juga tidak perlu sampai setinggi saat ini," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta: Keterisian Tempat Tidur di RS Capai 45 Persen, Didominasi OTG

Menurut Charles, tempat isolasi mandiri masih belum memadai untuk diterapkan di DKI Jakarta.

Khususnya jika ditilik dari keadaan demografis Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi.

Masih banyak warga Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang tidur di rumah seadanya, berhimpitan serta tidak memenuhi syarat untuk dijadikan ruang isolasi mandiri.

"Jadi ini, sekali lagi, pemerintah harus menyiapkan lebih banyak lagi tempat-tempat isolasi terpusat. Bisa tempat Gelanggang Olah Raga (GOR), bisa hotel, semacam Wisma Atlet, bisa juga tempat yang bekerja sama dengan swasta," ujar Charles.

Jika tempat isolasi terpusat itu tidak disiapkan pemerintah, Charles khawatir dalam beberapa hari ke depan, BOR di Jakarta sudah bisa mencapai 70 atau 80 persen.

Baca Juga: BOR RS di DKI Capai 45 persen Imbas Omicron, Legislator PDIP ke Pemerintah: Lipat Gandakan Tempat Isolasi Terpusat!

Kalau sudah demikian, kata Charles, yang susah bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat.

Masyarakat akan sulit mendapat RS di DKI Jakarta akibat lumpuhnya sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk kasus-kasus di luar COVID-19.

"Tentunya ini menghambat pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat, bahkan bisa membuat sistem pelayanan kesehatan kita menjadi lumpuh," ujar Charles.

Dia sudah pernah menyampaikan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar melibatkan pihak swasta dalam penambahan tempat isolasi terpusat yang dibutuhkan saat ini.

"Jadi sekali lagi, harus disiapkan tempat isolasi terpusatnya sehingga rumah sakit kita tidak menjadi lumpuh," kata Charles.

Load More