Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 01 Februari 2022 | 20:47 WIB
Warga sedang mencari barang-barang sisa kebakaran di Jalan Kepa Duri Emas, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/2/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Sukiban (52), Warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kini cuma bisa pasrah pada nasib setelah barang-barang berharga miliknya ludes saat api melahap 100 rumah di wilayah tersebut.

Tidak ada yang sempat ia selamatkan dari musibah kebakaran yang terjadi pada, Selasa (1/2/2022) dinihari tersebut.

Pria paruh baya itu mengaku hanya pakaian yang ia kenakan harta satu-satunya yang ia punya saat ini.

"HP dan uang, semuanya hangus," kata Sukiban saat ditemui di tenda pengungsian di Jalan Kepa Duri Emas, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/2).

Baca Juga: Polisi Bubarkan Warga yang Pungut Sisa Besi Kebakaran di Kebon Jeruk

Malam ini, Sukiban terpaksa harus bermalam di tenda pengungsian karena ia tidak memiliki sanak keluarga di Jakarta.

Di Jakarta, ia hanya hidup bersama sang istri tercinta. Sementara anak-anaknya berada di kampung halaman.

"Iya, tidur di sini. Mau enggak mau, habis mau tidur di mana lagi," ucapnya pasrah.

Warga sibuk mengumpulkan barang sisa kebakaran yang hanguskan 100 rumah di Kepa Duri Emas, Kebin Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/2/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Sukiban menuturkan, saat kebakaran melalap lingkungannya, ia sedang tertidur.

Tetiba ia mendengar teriakan tetangga yang memberitahukan adanya kebakaran.

Baca Juga: Polisi Olah TKP Selidiki Penyebab Kebakaran Hebat Hanguskan 100 Rumah di Kebon Jeruk

Saat tersadar, Sukiban langsung menyelamatkan diri, tanpa sempat membawa apapun.

"Semua habis, uang tabungan buat bayar angsuran motor juga kebakar," ucapnya.

Selama di tenda pengungsian, Sukiban mengaku sudah mendapatkan bantuan berupa makanan dan pakaian untuk ganti.

Pakaian itu, kata Sukiban, merupakan bantuan dari warga sekirar yang tidak terdampak kebakaran.

Sementara itu warga lainnya, Indah (36) mengaku juga tak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya saat kebakaran di Kebon Jeruk itu terjadi.

Bangunan yang terbuat dari papan-papan bekas membuat api dengan cepat membesar dan menyambar ke rumah lainnya hingga menyebabkan ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal.

"Iya habis semua, saya cuma pakai baju ini aja. Enggak ada ganti, makanya ini lagi nyari baju ganti, sekalian nyariin buat bapaknya," kata Indah sembari memilih baju layak pakai hasil sumbangan warga.

Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat sedang memilah pakaian bekas layak pakai karena sebagian besar warga tidak sempat menyelamatkan harta benda saat kebakaran terjadi, Selasa (1/2/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Indah berharap, setelah peristiwa ini, ia bersama keluarganya dapat menempati hunian yang lebih layak. Sehingga tidak harus tinggal di tenda pengungsian.

"Ya semoga bisa cepat punya rumah lagi, jadi enggak perlu tinggal di tenda lama-lama," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, 100 rumah semi permanen di Jalan Kepa Duri Emas, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ludes dilahap si jago merah pada Selasa (1/2/2022) dinihari.

Api cepat membesar karena mayoritas rumah ditempat tersebut menggunakan papan atau triplek.

Kasie Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Sjukri Bahanan mengatakan, menerima laporan tersebut, pihaknya langsung menerjunkan 19 unit mobil pemadam kebakaran dengan diisi 95 personel.

Akibat peristiwa ini, sekitar ratusan Kepala Keluarga menjadi korban kebakaran dan 300 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Warga mengumpulkan barang sisa kebakaran yang hanguskan 100 rumah di Kepa Duri Emas, Kebin Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/2/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Kebakaran, lanjut Sjukri, diduga akibat muatan listrik yang berlebihan. Tidak ada korban jiwa maupun luka atas kejadian ini.

Luas wilayah yang terbakar diperkirakan mencapai 3.000 m2, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar lebih.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More