SuaraJakarta.id - Penularan virus corona B.1.1.529 atau Omicron di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta terus bertambah dalam beberapa waktu belakangan. Dari catatan pemerintah provinsi (pemprov), kekinian kasus Omicron terjadi karena transmisi lokal, bukan dari orang yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, hingga Selasa (8/2/2022), tercatat sudah ditemukan 3.751 kasus Omicron.
Dari jumlah tersebut, 52,6 persen di antaranya merupakan transmisi lokal dan 47,4 persen pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dengan demikian, Riza mengemukakan, jika saat ini kondisinya sudah berbeda dibandingkan saat awal Omicron merebak di Jakarta, sebab potensi penularan tidak lagi datang dari orang asing atau PPLN.
"Sekarang penyebaran lokal ini menjadi perhatian. Jadi kita tidak bisa lagi menyalahkan datangnya orang asing ke Jakarta dan lain sebagainya. Justru, sekarang (kasus Omicron) yang meningkat internal kita," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meminta agar pasien yang terpapar Covid-19 tanpa atau gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Menurut Anies, varian Omicron masih menunjukan gejala ringan. Sehingga kebanyakan masyarakat yang terpapar gejala ringan. Kondisi tersebut berbeda saat gelombang kedua pandemi Covid-19 di Juni-Juli lalu, ketika varian Delta yang lebih berbahaya menyebar.
"Kita sama-sama sadar bahwa penyebaran omicron Ini amat cepat walaupun sebagian besar tidak bergejala atau berjalan ringan," ujar Anies melalui akun instagramnya, @aniesbaswedan, Rabu (9/2/2022).
Permintaan bagi pasien tanpa gejala atau ringan tidak dibawa ke Rumah Sakit ini juga disebutnya merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo. Meski terpapar, jika dalam keadaan baik dan sehat, maka tidak perlu panik.
"Kami mengimbau kepada semua agar mereka yang terdeteksi positif, namun hanya bergejala ringan, maka jangan panik dan tidak perlu memaksakan diri dirawat di rumah sakit," jelasnya.
Langkah yang perlu dilakukan jika memang terkena Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan, kata Anies adalah dengan melapor ke RT atau RW setempat dan mengikuti arahan dari Puskesmas. Jika memungkinkan melakukan isolasi di rumah dan terpisah dari orang lain, maka ia menganjurkannya.
"Tapi bila isolasi rumah tidak memungkinkan maka bisa dirujuk ke tempat isolasi terkendali dan bisa berhubungan dengan RT-RW yang nanti akan dibantu untuk diarahkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Siap-Siap, BMKG: Hujan Ekstrem Ancam Indonesia, November 2025 - Februari 2026
-
NHM dan Pemerintah Bahas Adendum ANDAL untuk Perkuat Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan
-
Bank Mandiri Akselerasi Industri Kopi Nasional Lewat Jakarta Coffee Week 2025
-
Gajian Tambahan Hari Ini? Rebutan DANA Kaget GRATIS Sekarang
-
HP Turis Rusia Tertinggal di Taksi, Polres Kepulauan Seribu Gercep! Begini Kronologinya...