Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 12 Februari 2022 | 09:05 WIB
Petugas tengah melakukan pemakaman dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). [Instagram@arizapatria]

SuaraJakarta.id - Tren penambahan kasus aktif Covid-19 di Jakarta kian meningkat. Dalam sehari terjadi penambahan belasan ribu kasus positif.

Meski demikian, angka kesembuhan sangat tinggi bila dibandingkan gelombang kedua Covid-19. Tingkat kematian gelombang omicron juga tidak separah saat Delta lalu.

Petugas TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Siregar mengatakan, saat ini jenazah yang dimakamkan akibat Covid-19 ditempatnya hanya sekitar 5-10 jenazah per harinya.

Jumlah ini jauh bila dibandingkan dengan gelombang Delta tahun lalu yang bisa mencapai puluhan bahkan ratusan jenazah per hari.

Baca Juga: Terpopuler: Ketua Satgas IDI Soroti Kematian Akibat Covid-19 Tembus 100 Pasien Hingga Gejala Omicron Mirip Flu

"Kalau sekarang paling 5-10 orang. Enggak parah kayak dulu (gelombang Delta)," ujarnya saat dihubungi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Jumat (11/2/2022).

Ia berharap, angka kematian akibat Covid-19 tidak parah seperti gelombang kedua Covid-19.

Selain kewalahan, ia bersama puluhan rekannya merasa letih jika harus terus membuat lubang untuk memakamkan jenazah.

"Kalau bisa mah jangan, kasihan. Saya-nya juga capek," ungkap Siregar.

Permintaan Peti Jenazah

Baca Juga: Apa Saja Gejala Omicron pada Remaja? Jangan Dianggap Flu Biasa, Segera Periksa Jika Mengalami Hal Berikut

Sementara itu, petugas Palang Hitam Jakarta, Ivan mengaku, permintaan peti jenazah untuk pasien atau orang yang terdampak Covid-19 jauh menurun jika dibandingkan gelombang kedua kemarin.

Saat ini, paling banyak, ada sekitar 20-25 peti untuk memakamkan pasien Covid-19. Pada gelombang delta, permintaan peti jenazah berkisar ratusan peti dalam sehari.

"Kalau saat ini paling banyak sekitar 20-an peti. Kadang sehari 23, kadang cuma 10. Jauh sama yang kemarin," tuturnya.

Petugas tengah melakukan pemakaman dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). [Instagram@arizapatria]

Peti yang disediakan pihaknya, lanjut Ivan, merupakan peti pengadaan dari Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan.

Saat gelombang kedua Covid-19 lalu, pengiriman peti jenazah dari tempat pembuatan, ketempatnya bisa mencapai ratusan dalam perhari.

Namun, pada gelombang saat ini, dalam sehari belum tentu ada pengiriman dari pihak produsen. Karena stok peti jenazah di Palang Hitam, masih berkecukupan.

"Kemarin itu, sehari pasti ada kiriman. Kadang 200, 300 peti. Kalau sekarang sehari belum tentu dikirim, karena masih ada stok," terangnya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More